RINGTIMES BANYUWANGI – Krisis ekonomi sedang terjadi di kota Shanghai, Tiongkok sejak diberlakukannya lockdown ketat sejak bulan Maret lalu.
Kondisi seperti ini banyak membuat penduduk Shanghai tidak siap. Bahan makanan yang dikonsumsi dengan harga normal saat ini tengah melambung tinggi.
Seorang penduduk Shanghai bermarga Ma mengatakan bahwa ia harus membayar 400 yuan atau jika dirupiahkan menjadi Rp902 ribu hanya untuk sekardus mie instan dan soda.
Baca Juga: Ketatnya Lockdown di Kota Shanghai China Menimbulkan Polemik bagi Masyarakatnya
"Saya hanya mencoba untuk mengisi persediaan makanan, namun saya tidak yakin berapa lama (kondisi kenaikan harga) ini akan berlanjut."
Frank Tsai, seorang warga yang dikurung di apartemennya di Puxi, bagian barat Shanghai, menimbun makanan selama empat hari menguikuti perintah pemerintah yang berwenang.
Menurut Tsai, dalam waktu tujuh hari porsi akan semakin menipis dan baru kali ini dalam hidupnya ia harus berpikir keras terhadap asupan makan.
Beberapa penduduk bahkan terpaksa melakukan barter dengan sesama makanan ketika lockdown berlangsung.
Baca Juga: Kembali Bersitegang, Pesawat Perang AS Dekati Wilayah Shanghai