Awalnya, tujuan utama Rikza adalah perjalanan ke kota Interlaken bersama kawan-kawan WNI lain. Namun setelah mendengar kabar hilangnya Eril, dirinya memutuskan singgah di lokasi kejadian.
Rikza berangkat dengan menempuh perjalanan satu jam ke tepi Swiss, dan sekitar 2 jam ke kota Bern.
“Rencananya itu di hari Sabtu kita mau ke Interlaken, kemudian malamnya sebelum berangkat aku dapat informasi berita duka hilangnya anak Ridwan Kamil di Bern,” ujarnya.
Akhirnya, Rikza mengajak serta semua teman WNI nya untuk melihat situasi pencarian, lalu kemudian menawarkan bantuan yang kiranya dapat diberikan.
Ketika ditanya soal alasan pencarian yang alot, Rikza mengatakan adanya kemungkinan Eril terbawa arus ke dam atau bendungan menuju cabang aliran lainnya.
“Khawatirnya, dari tempat pemandian (lokasi awal) itu, selanjutnya kita bertemu dam (bendungan) di depan situ. Khawatirnya jatuh ke sungai setelah (palang pintu air) dam dan terbawa ke jarak yang lebih jauh lagi,” ujar Rikza.
Bendungan atau dam merupakan bentuk fisik atau bangunan yang dibuat untuk menahan aliran air sungai.
Air yang ditahan nantinya akan terkumpul dalam satu tempat penampungan air yang ukurannya besar (waduk).
Bendungan biasanya dilengkapi dengan pintu air berukuran raksasa, yang fungsinya untuk mengendalikan air keluar dari waduk.*** (Siti Aisah Nurhalida Musthafa/Pikiran-Rakyat.com)