Eropa Selatan Tengah Memerangi Kebakaran Hutan Saat Gelombang Panas Menyebar ke Eropa Utara

- 19 Juli 2022, 09:55 WIB
Cuaca panas akan melanda Inggris dan sekitarnya
Cuaca panas akan melanda Inggris dan sekitarnya /Pixabay/

RINGTIMES BANYUWANGI – Belakangan ini sebagian besar Eropa, terutama pada daratan Inggris sedang dilanda cuaca panas yang sangat ekstrem.

Hal tersebut menyebabkan kebakaran hutan disejumlah titik serta menimbulkan kematian 510 korban jiwa.

Sebagaimana dilansir dari laman Reuters pada 18 Juli 2022, melaporkan bahwa gelombang panas menyebabkan cuaca ekstrem yang melanda Eropa sehingga menimbulkan banyak korban jiwa dan kebakaran hutan ditenggarai telah mereda.

Baca Juga: Uni Eropa Waspada Krisis Batu Bara, Indonesia Menjadi Pengganti Pemasok

Namun, gelombang panas tersebut terus bergerak ke arah Eropa bagian utara, termasuk menuju Inggris dan telah diperingatkan akan cuaca ekstrem oleh pihak yang tidak ada.

Menurut para ahli geologi, sebagian besar Eropa saat ini terlihat panas akibat gelombang panas yang melanda menyebabkan di Eropa menjadi sangat ekstrem ditandai dengan kenaikan suhu hampir 40 derajat celcius atau lebih dari 110 Fahrenheit.

Meskipun gelombang panas mereda di Eropa terutama di Negara Portugal dan Spanyol, staf pemadam kebakaran tetap di beberapa kebakaran kebakaran hutan, dan pihak yang telah mengatakan risiko kebakaran, masih terjadi.

Terhitung lebih dari 1.000 petugas pemadam kebakaran diterjunkan, disertai 285 kendaraan pemadam dan 14 pesawat pengangkut udara, memerangi sembilan titik api yang sedang berlansung.

Melaporkan dari Spanyol bahwa telah memasuki hari kedelapan dan terakhir setelah gelombang panas melanda selama lebih dari seminggu mulai hari senin lalu, yang menyebabkan kematian lebih dari 510 jiwa akibat cuaca ekstrim, menurut perkiraan dari Institut Kesehatan Carlos III.

Baca Juga: Presiden Jokowi Pamit Bertolak ke Eropa untuk Ajak Perdamaian Rusia Ukraina

Spanyol saat ini sedang khawatir atas kematian seorang petugas pemadam kebakaran di Provinsi barat laut Zamora pada minggu malam.

Tak hanya sampai di situ, dampak dari cuaca panas yang sangat ekstrim tersebut menyebabkan kebakaran yang melanda luas lahan di Galicia, Castille & Leon, Catalonia, Extremadura, dan Andalusia.

Akibat dari musibah tersebut banyak penyintas yang kehilangan tempat tinggal karena telah dilalap habis oleh sijago merah sehingga banyak warga yang harus dievakusi ketempat yang leibih aman.

Melaporkan dari El Pont de Vilomara di Catalonia, Munoz (69) pensiunan Onofre mengatakan, bahwa para pengungsi yang berkumpul diluar pusat hukum karena rumah dan mobilnya telah hancur total.

Baca Juga: Punya Tujuan yang Sama untuk Kuasai Dunia, China Diam-diam Danai Rusia Perangi Eropa

“Kami membeli mobil itu ketika saya pensiun dan sekarang benar-benar hangus, dan kami sekarang tak punya apa-apa”, lanjut Munoz.

Lebih dari 70.000 hektar telah terbakar di Spanyol sepanjang tahun ini, dan tahun ini paling buruk dalam dekade terakhir, merujuk pada data resmi.

Disinyalir Negara Belgia dan Jerman di antara negara-negara yang diperkirakan akan dilanda gelombang panas dalam beberapa hari mendatang.

“Tentu saja kami pernah terus tanpa situasi selama golmbang panas yang belum terjadi sebelumnya ini akan terus memobilisasi bantuan sesuai kebutuhan”, kata juru bicara Balazs Ujvari.

Baca Juga: Israel Mengirim Jendral Tertingginya dalam Kunjungan Ke Maroko untuk Kerjasama Terkait Pertahanan

Inggris telah menyajikan cuaca yang sangat terik menjadi terpanas hari-hari yang pernah tercatat, dengan suhu yang diperkirakan mencapai 40 Derajat Celcius (Fahrenheit) untuk pertama kali dalam sejarah.

Pemerintah setempat memaksa beberapa perusahaan kereta api untuk memperluas layanan, hingga sekolah dipulangkan lebih awal dan pemerintah mendesak masyarakat untuk tetap tinggal dirumah.

“Kami berharap tidak akan sampai pada situasi ini, tetapi untuk pertama kalinya kami memperkirakan lebih dari 40 Celcius di Inggris”, kata ilmuwan atribusi Iklim di Met Office, DR. Nikos Christidis.***

 

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x