“Kita akan menyaksikan wajah baru dari tempat-tempat yang sebelumnya dipandang kurang menarik, kemudian dipercantik dengan berbagai lukisan mural,” harap Ipuk.
Baca Juga: Keboan Aliyan Banyuwangi, Tradisi Agraria saat Warga Berubah Menjadi 'Kerbau'
Dalam pembukaan yang digelar secara hybrid tersebut, Bupati Ipuk juga sempat menyapa sejumlah camat untuk menyaksikan kesiapan masing-masing kecamatan.
Di antaranya, di Kecamatan Muncar di mana calon kampung mural di kecamatan ini berlokasi di Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS).
“Ini akan merubah wajah TPS yang semula diasumsikan kumuh, menarik,” ujar Ipuk.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, A. Faisol, menjelaskan festival ini diikuti 30 tim dari 25 kecamatan se-Banyuwangi.
Setiap kecamatan minimal memilih satu lokasi yang akan dijadikan lokasi kampung mural. Kemudian dilakukan penilaian oleh para juri.
“Kriteria penilaiannya meliputi, kombinasi warna, kesesuaian dengan tema, dimensi, artistik, dan keasrian," ujarnya.***