Libatkan Masyarakat dalam Kelola Sampah, Banyuwangi Raih Adipura

- 5 Maret 2024, 15:31 WIB
Wakil Menteri LHK Alue Dohong saat penyerahan Piala Adipura ke Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Banyuwangi, Dwi Yanto.
Wakil Menteri LHK Alue Dohong saat penyerahan Piala Adipura ke Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Banyuwangi, Dwi Yanto. /Lailatul Khomsiyah/Ringtimes/

Pemkab sendiri telah menjadikan penanganan sampah sebagai prioritas program pembangunan sehingga penanganannya cukup komprehensif, dari hulu ke hilir.

“Kami membuat regulasi persampahan, mulai peraturan daerah, peraturan bupati, hingga Surat Edaran tentang pengelolaan dan pengurangan penggunaan plastik. Kami juga menetapkan pengelolaan persampahan sebagai salah satu indikator penilaian dalam rapor desa, yang akan menentukan alokasi anggaran tiap desa,” terang Ipuk.

“Kami juga didukung aktif warga pegiat persampahan. Seperti Osoji Club, Eco Ranger, dan Pega Indonesia yang aktif mengelola sampah dengan memilah dan mendaur ulang sampah hingga menghasilkan maggot untuk mendegradasi sampah organik,” kata Ipuk.  

Baca Juga: Gandeng BAZNAS, Pemkab Banyuwangi Gerakkan Ekonomi Arus Bawah Lewat Bantuan Usaha Mikro

Selain itu Pemkab juga getol kampanye perubahan perilaku kepada masyarakat  dan membentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Persampahan.

“Kami juga aktif berkolaborasi dengan beberapa pihak untuk menangani sampah, salah satunya Banyuwangi mendapat dukungan dari pemerintah Norwegia dalam pembangunan TPS 3R Tembokrejo dan di Balak,” lanjut Ipuk.

Saat ini Banyuwangi telah membangun dan mengoperasikan 19 TPS 3R di sejumlah kecamatan. Di antaranya TPS3R Balak, memiliki kapasitas pengolahan mencapai 84 ton perhari dengan sasaran 55.491 rumah tangga. Sementara TPS3R Muncar setiap bulannya, rerata sampah yang dikelola 12-25 ton/hari dengan menyisakan residu ke TPA hanya 2 ton/hari.

Baca Juga: 800 Marbot di Banyuwangi Didaftarkan Jaminan BPJS Ketenagakerjaan

Selain itu, Banyuwangi juga bekerjasama dengan NGO Sungai Watch yang berfokus pada penanganan sampah di sungai dan laut dengan memasang jaring penghalang. "Kami juga didukung Norwegia yang segera membangun pabrik pengolahan sampah plastik low value," imbuh Ipuk. 

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Dwi Handayani menjelaskan penghargaan Adipura ini tidak hanya dinilai dari kota bersih dan indah saja, tetapi juga mengukur keterlibatan masyarakat dalam pengolahan sampah mulai dari rumah/sumber sampai ke TPS3R.

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah