Nampaknya Zaha yang juga menjadi andalan Timnas Pantai Gading itu merasa jika hal tersebut merupakan tindakan yang sia-sia karena dianggap hanya aksi rutin sebelum pertandingan saja.
“Saya merasa berlutut baru saja menjadi bagian dari rutinitas sebelum pertandingan dan saat ini tidak masalah apakah kita berlutut atau berdiri, beberapa dari kita masih terus menerima pelecehan,” ujar Zaha seperti dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari Bleacher Report pada Minggu, 14 Maret 2021.
Ia menilai harusnya ada tindakan nyata yang ditujukan untuk memberikan edukasi terhadap semua orang terutama anak-anak sekolah di tingkat dasar.
“Kita harus mendorong pendidikan yang lebih baik di sekolah, dan perusahaan media sosial harus mengambil tindakan lebih tegas terhadap orang-orang yang melecehkan orang lain secara online,” tutupnya. ***