APPI Sebut Pemotongan Gaji Membuat Penghasilan Pesepakbola di Bawah UMR

- 10 April 2020, 08:05 WIB
/

RINGTIMES - Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) menyebut, pemotongan penghasilan pemain Liga 1 dan 2 musim 2020 dikarenakan terhentinya kompetisi akibat pandemi COVID-19 membuat banyak dari mereka bergaji di bawah upah minimum regional (UMR). 

“Banyak pemain yang seperti itu, terutama di Liga 2. Ada yang masih bergaji Rp5 jutaan yang, kalau dipotong jadi tinggal 25 persen sesuai keputusan PSSI, berarti hanya menerima Rp1,25 juta, di bawah UMR. Itu, kan, tidak pas,” ujar Kuasa Hukum APPI Riza Hufaida kepada Antara di Jakarta, Kamis. 

Menurut Riza, kondisi tersebut tentu sangat memberatkan pemain. Apalagi, saat ini Tanah Air tengah menghadapi pandemi yang mengharuskan masyarakat berdiam diri di rumah.

Baca Juga: Dulur...Pasien Positif Covid-19 asal Banyuwangi Dinyatakan Sembuh

Belum lagi pada mulai akhir bulan April 2020 umat Muslim akan menjalankan ibadah puasa dan setelahnya merayakan Hari Raya Idul Fitri pada Mei 2020. 

“Inilah yang kami sebut bahwa pemotongan gaji sebesar 25 persen tidak bisa disamaratakan. Untuk pemain di Liga 1, umumnya mereka sudah mendapatkan pembayaran di muka (DP) sebesar 20 persen ketika menandatangani kontrak, lumayan besar dan cukup. Kalau di Liga 2, mereka sebagian besar tidak menggunakan sistem DP,” tutur Riza. 

Sebelumnya, PSSI dalam Surat Keputusan (SK) PSSI bernomor SKEP/48/III/2020 mempersilakan klub-klub untuk menggaji pemainnya maksimal 25 persen pada bulan Maret sampai Juni 2020 dari gaji yang tertera di kontrak di tengah jeda kompetisi akibat virus corona. 

APPI, lanjut Riza, menyayangkan keluarnya SK tersebut karena bukan produk hasil diskusi dengan pemain atau perwakilannya.

Baca Juga: Juventus Rela Jual Ronaldo dengan Harga Fantastis Demi Selamatkan Klub

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x