Ujian Nasional

- 2 Maret 2020, 12:40 WIB
Ilustrasi ujian nasional di Malaysia.*/
Ilustrasi ujian nasional di Malaysia.*/ /Disway.id

Ada dua isu pendidikan di balik gejolak politik di Malaysia sekarang ini: soal sertifikat ujian nasional dan pelajaran menulis Jawi.

Sampai-sampai menteri pendidikan nasionalnya diminta mundur oleh Perdana Menteri (saat itu) Dr Mahathir Mohamad.

Ini bermula dari janji kampanye. Koalisi Pakatan Harapan, waktu itu, menjanjikan UEC disamakan dengan STPM.

Janji itu sebagai salah satu platform untuk mengakomodasi perjuangan Partai Aksi Demokrasi --partainya orang Tionghoa.

Orang Tionghoa di Malaysia memang terus berjuang agar UEC dianggap sejajar dengan STPM.

Tujuannya: agar lulusan sekolah Tionghoa unggulan bisa otomatis masuk universitas di mana saja di Malaysia.

Baca Juga: Ingin Menghindari Kebiasan Buruk, Maka Panjatkan Doa Ini

Juga agar pemegang UEC bisa menjadi pegawai negeri di kantor apa pun.

Ada lebih 300 sekolah Tionghoa unggulan seperti itu di seluruh Malaysia. Jumlah pemegang ijazah UEC (tingkat SMA unggulan) sudah mencapai 650.000 orang.

Mereka terpaksa harus kuliah di luar negeri. Atau tidak kuliah. Atau harus ikut ujian nasional untuk mendapat STPM.

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: Disway.id


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x