RINGTIMES BANYUWANGI- Kemeriahan suasana Imlek yang jatuh pada Minggu, 22 Januari 2023 akan masih terus terasa bahkan hingga bulan depan.
Hal ini karena pada tanggal 2,3, dan 4 Februari 2023 mendatang akan digelar festival Imlek yang diselenggarakan oleh Klenteng Hoo Tong Bio, Karangrejo, Banyuwangi.
Agenda utama di festival tersebut adalah Pecinan street food yang akan menghadirkan olahan kuliner yang cocok dinikmati saat suasana tahun baru Imlek.
Diantaranya adalah nasi bakmoy, yaitu nasi putih yang disiram kuah kaldu ayam gurih dan diberi topping ayam tumis.
Baca Juga: Imlek 2023, Klenteng Hoo Tong Bio Banyuwangi: Kita Harus Percaya Diri
Ada juga tekwan yang merupakan makanan khas Palembang yang terbuat dari campuran daging ikan dan tapioka. Dentuk berupa bulatan kecil-kecil, dan disajikan dalam kuah udang dengan rasa yang khas.
Berikutnya, ada kue mochi yang berupa kue berbentuk bulat yang terbuat dari beras ketan dan biasanya memiliki adonan kacang sebagai isian.
Terdapat juga makanan khas dari Guangdong, China yaitu Ci cong fan yang merupakan camilan gurih dari tepung beras berbentuk mie lebar.
Sup bibir ikan, daging saus naga, bebek peking, kwetiau goreng, kwetiau siram, nasi capjay, sate taichan, ayam shihlin, coto Makassar, sop konro, es pisang ijo, liang teh, soto banjar dan aneka kuliner lainnya akan turut menyapa para pecinta kuliner yang datang.
Baca Juga: Didominasi Pemain Lokal, Barongsai Hoo Tong Bio Pukau Warga Banyuwangi
Tak lupa, kue keranjang dan manisan yang merupakan jajanan wajib Imlek akan hadir pula di festival yang digelae di sepanjang jalan depan Klenteng yang berlokasi di Jl. Ikan Gurame No.54 Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi tersebut.
“Untuk peserta ada dari UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) dan dari jemaat kita sendiri,” ujar Ketua panitia festival Imlek Alexander Martin pada Kamis, 19 Januari 2023.
Para pelaku UMKM yang ingin bergabung, terlebih dulu akan melakukan registrasi melalui pihak Kelurahan Karangrejo, sementara untuk jemaat dapat langsung menghubungi panitia acara.
Selain Pecinan street food, pada pagelaran tersebut akan hadir pula atraksi barongsai serta persembahan tarian muda-mudi lintas agama yang menandai diresmikannya Kelurahan Karangrejo sebagai kampung moderasi beragama oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Yaitu sebuah istilah yang menggambarkan suatu wilayah dalam lingkup RT, RW, atau kelurahan/desa yang masyarakatnya terdiri atas beberapa perbedaan, diantaranya aspek kepercayaan, keyakinan, agama, atau ras.***