RINGTIMES BANYUWANGI – Hari ini mengenang kembali peristiwa ratusan tahun yang lalu, terjadinya gempa bumi berkekuatan 7,9 Skala Ricther telah mengguncang Fort Tejon, California pada 9 Januari 1857.
Gempa bumi berkekuatan besar yang terjadi di Fort Tejon pada tanggal 9 Januari tahun 1857 tersebut menghasilkan guncanagan yang cukup dahsyat selama satu hingga 3 menit.
Guncangan tersebut dapat dirasakan hingga lebih dari 350.000 km persegi dari kota Calfornia bagian tengah hingga selatan.
Baca Juga: Besok! Stray Kids dan GOT7 Meriahkan Perayaan Ulang Tahun Shopee di TV Show Shopee 12.12 Birthday
Guncangan yang sangat dahsyat tersebut terjadi di wilayah sesar San Andreas yang bergerak dari arah tengah menuju selatan.
Ringtimesbanyuwangi.com melansir dari laman earthquake pada Sabtu, 9 Januari 2021, melaporkan bahwa gempa bumi berkekuatan 7,9 Skala Richter tersebut menghasilkan pergerakan air maksimum hingga mencapai ketinggian 9 meter terjadi di bagian Dataran Carrizo.
Gempa bumi yang menghasilkan gelombang air dengan kecepatan 90 sampai 130 kilometer tenggara Parkfield, kurang di dekat ujung utara dan selatan zona pecahan.
Menurut para ilmuwan, batas slip di ujung utara zona tidak diketahui secara pasti tetapi pasti termasuk slip pada bagian Cholame yang diperkirakan mencapai setinggi 3 sampai 7 meter.
"Hal ini jelas lebih sedikit terjadi dari slip di sepanjang bagian Cholame dibandingkan di Dataran Carrizo," ungkap seorang ilmuwan.
Baca Juga: 7 Camilan Enak Ini Bisa Jadi Obat Diabetes, Salah Satunya Berondong Jagung
Meskipun lebih dari 160 tahun telah berlalu sejak gempa bumi besar mengguncang Fort Tejon, tidak akan ada yang bisa menutup kemungkinan jika bencana ini bisa terjadi lagi. Entah kapan dan di mana saja.
Satu-satunya hal yang dapat dilakukan adalah tetap fokus dan menjaga diri untuk tetap wasapada.
Pengukuran deformasi kerak di sepanjang patahan San Andreas di tenggara Parkfield menunjukkan hasilnya jika pergerakan lempeng mengencangkan daerah tersebut terjadi pada kecepatan yang sesuai dengan slip lateral kanan 3 sentimeter per tahun.
Dengan demikian pergerakan sejak tahun 1857 belum cukup untuk mengulangi slip 9 meter yang terjadi di bagian Dataran Carrizo pada tahun 1857.
Baca Juga: Artis Kondang Raffi Ahmad, BCL hingga Najwa Shihab Siap Terima Vaksin Covid-19 Gelombang I
Meskipun demikian, bencana alam seperti ini tidak dapat dipastikan apakah berpotensi slip 3 sampai 7 meter yang ternyata terjadi di sepanjang bagian Cholame pada tahun 1857 telah ditemukan oleh pengerasan kerak di sepanjang patahan sejak saat itu.
Jadi ya mungkin saja jika gempa bumi Parkfield berkekuatan 6 skala richter yang diantisipasi dapat memicu, atau tumbuhnya kejutan sekitar 7 magnitudo di bagian Parkfield dan Cholame.
Catatan tentang gempa bumi tahun 1857 menunjukkan bahwa beberapa guncangan mengindikasikan bahwa beberapa guncangan California berukuran kecil hingga sedang telah terjadi 1 hingga 9 jam sebelumnya.
Sebuah studi tentang area yang dirasakan dan intensitas dari kedua guncangan ini oleh Profesor Kerry Sieh dari California Institute of Technology menunjukkan bahwa guncangan tersebut mirip dengan guncangan utama Parkfield tahun 1901, 1922, 1934, dan 1966.
Baca Juga: Sambut Tahun Baru 2021, Lihat 5 Resolusi Sederhana yang Anti Gagal
Para ilmuwan menyimpulkan bahwa guncangan awal tahun 1857 berkekuatan 5 hingga 6 gempa bumi terletak di dalam area yang termasuk bagian Parkfield.
Karena guncangan awal umumnya terjadi di dekat episentrum guncangan utama yang lebih besar.
Sieh percaya slip dalam gempa bumi besar Fort Tejon sebenarnya dimulai di dekat Parkfield di ujung barat laut zona pecah tahun 1857 dan meluas di sepanjang patahan ke tenggara melalui Dataran Carrizo ke sekitar San Bernardino, timur Los Angeles.***