Hari ini dalam Sejarah, Hutan Australia Dilalap Si Jago Merah Tewaskan 179 Korban

7 Februari 2021, 15:40 WIB
Kebakaran hutan Australia 7 Februari 2009 menjadi yang terparah sepanjang sejarah.* /Pixabay/Sabine Fenner/

RINGTIMES BANYUWANGI – Hari ini, 7 Februari merupakan waktu yang bersejarah bagi masyrakat di Australia saat bencana kebakaran hutan melanda sebagain wilayahnya.

Sekitar 179 korban kebakaran dinyatakan meninggal dunia akibat kejadian ini. Kebakaran hutan di bagian Victoria ini menjadi kebaran paling parah sepanjang sejarah Australia.

Kebakaran Black Saturday, begitulah kira-kira orang mengenalnya. Dimulai sejak 7 Februari 2009, peristiwa naas ini tercatat dengan 400 lokasi titik kebakaran di seluruh Victoria.

Kebaran hutan terparah di Australia ini melaporkan adanya 414 korban luka-luka, lebih dari satu juta hewan liar dan peliharaan hilang, dan 450.000 hektar lahan terbakar.

Baca Juga: Lima Merchant ShopeePay Terbaru Minggu ini Siap Dukung Hobi Kamu

Baca Juga: Hari ini dalam Sejarah, 2 Gempa Bumi Berkekuatan 8 SR Guncang Timur Papua Nugini

Akibatnya, sekitar 229 rumah dinyatakan musnah dilalap si jago merah. Tak berhenti disitu, peristiwa paling bersejarah dalam sejarah kebakaran hutan di Australia ini meninggalkan berbagai penyakit.

Tak hanya menyisakan kematian, kebaran hutan terparah sepanjang sejarah Australia ini mengakibatkan kerugian harta benda yang dinilai mencapai 1070 dolar Australia pada waktu itu.

Lebih dari 19.000 personel pemadam kebarakan dikerahkan untuk memadamkan si jago merah yang mengkibatkan kebakaran terparah ini, menurut laporan knowledge.aidr.org.au yang dilansir oleh Ringtimesbanyuwangi.com pada 7 Februari 2021.

Tak hanya tim personel pemadam kebakaran yang terjun untuk memadamkan api dalam insiden ini, petugas dari Departemen Komunitas Berkelanjutan Victoria juga terlibat dan turut beraksi melakukan pemadam.

Baca Juga: Wajib Kenakan Masker: Kasus Covid-19 di Australia Justru Makin Meningkat, Mengapa?

Hingga akhir Februari 2009, sekitar 30 juta dolar telah didistribusikan oleh pemeritah untuk Pembayaran Pemulihan Bencana.

Mengingat jumlah korban yang tak sedikit, Pemerintah Australia juga memberikan bantuan terhadap korban dan keuarga senilai 10.000 dolar sebagai hibah untuk keluarga yang berduka.

Ditambah lagi dengan sekitar 7500 dolar untuk yang terluka parah dan 5000 dolar untuk mereka yang kehilangan rumah akibat bencana kebaran paling parah dalam sejarah Australia ini.

Dana Banding Kebakaran Semak Victoria didirikan dalam kemitraan antara pemerintah Victoria dan Persemakmuran dan Palang Merah Australia. Banding ditutup pada 17 April 2009 dan mengumpulkan 379 juta dolar.

Akibat kebakaran hutan yang melanda sebagai wilayah Austrlia ini, Dewan Asuransi Australia memperkirakan biaya kerugian akibat kerusakan pada tahun 2009 sebesar  1070 juta dolar dengan biaya normalisasi di tahun tahun 2011 sebesar 1266 juta dolar Australia.

Baca Juga: Teroris Zulkarnaen Ungkap Pembentukan Tim Pengeboman Indonesia hingga Australia

Komisi Kerajaan Kebakaran Semak Victoria 2009 yang didirikan seminggu setelah peristiwa kebaran ini pada 16 Februari 2009 difungsikan untuk menyelidiki penyebab dan tanggapan terhadap kebakaran hutan. 

Dalam pembentukan tim tersebut, laporan terakhir yang diterbitkan pada Juli 2010 melaporkan bahwa si jago merah yang melalap sebagain besar hutan Victoria karena kondisi cuaca.

Hasil penelitian melaporkan bahwa dalam dua minggu terkahir sebelum terjadi kebarakan Black Saturday, Victoria telah mengalami gelombang panas yang parah. 

Pada waktu peristiwa kebakaran, Melbourne memiliki suhu lebih dari 43 derajat selama tiga hari berturut-turut. 

Selain itu, cuaca di Australia juga telah dikombinasikan dengan efek kekeringan jangka panjang, kondisi risiko kebakaran yang ekstrem tercipta saat Melbourne mencapai 46 derajat pada 7 Februari.

Baca Juga: Kian Memanas, Australia Akui Negaranya Sedang ‘Berperang’ Melawan Tiongkok

Kobaran api semakin meraja lela setelah hembusan angin dengan kecepatan lebih dari 100 km per jam berubah arah di sore hari.

Akibatnya, kobaran si jago merah pun tak dapat diprediksi hingga sebabkan kebaran terparah yang menghabiskan sebagian besar hutan Australia.***

 

Editor: Kurnia Sudarwati

Tags

Terkini

Terpopuler