Sejarah Coklat Masuk ke Indonesia, Kualitasnya Sudah Diakui Dunia

5 Januari 2022, 09:22 WIB
Simak sejarah coklat sampai bisa masuk ke Indonesia. Ternyata banyak fakta menarik yang mungkin belum pernah Anda ketahui, bahkan kualitasnya sudah diakui seluruh dunia. /Pixabay/Jackmac34

RINGTIMES BANYUWANGI - Tahukah kamu sejarah coklat bisa sampai di Indonesia? Ternyata banyak fakta menarik tentang tumbuhan ini, saat masuk ke Nusantara. 

Dari sejarah coklat kamu bisa melihat ternyata Indonesia adalah negara yang hebat. 

Simak sejarah coklat sampai masuk ke Indonesia di sini. Agar kamu tahu bagaimana perkembangan kokoa di Indonesia. 

Baca Juga: Mengenal Bunga Kimilsungia, Pemersatu Indonesia dan Korea Utara

Dilansir dari kanal YouTube Vivi Mega pada Rabu, 5 Januari 2022. Sebenarnya pohon coklat tidak tumbuh di wilayah Eropa. 

Melainkan, pohon coklat banyak tumbuh di daerah tropis, salah satunya Indonesia. 

Dahulu suku Maya mengenal coklat sebagai pencampur minuman dan alat tukar barang. 

Saat menjadi alat tukar barang, 4 biji kakao bisa ditukar dengan satu labu. 

Lalu 10 biji kakao bisa mendapatkan seekor kelinci, sedangkan 100 biji kakao bisa ditukar dengan budak.

Baca Juga: Sejarah Es Batu di Indonesia, Barang Mahal Bagi Orang Kaya

Coklat Masuk ke Indonesia pada tahun 1560 yang dibawa oleh pelaut Spanyol. 

Mereka melewati jalur Filipina yang kemudian sampai di Sulawesi. 

Lalu pada tahun 1830 kopi, coklat, dan teh menjadi jenis tanaman yang harus ditanam pada periode kultur stelsel.  

Tetapi dari ketiga tanaman tersebut, hanya coklat yang tidak banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia.  

Baca Juga: Sejarah Tempe, Makanan Penyelamat Tawanan Perang dari Disentri!

Karena proses dari biji coklat ke bubuk coklat sangat panjang. 

Sehingga membuat, biji coklat langsung diekpor ke Belanda.

Terdapat 3 jenis coklat yang ditanam di Indonesia. 

Yaitu criollo, forastero, dan Trinitario yang merupakan persilangan criollo dan forastero 

Dalam komoditas perdagangan, dibagi menjadi dua kelompok. 

Baca Juga: Asal Usul Boba, Minuman Eksperimen dari Karyawan Kedai Teh

Yaitu kakao fine yang terdiri dari criollo dan bulk kakao yang terdiri dari forastero 

Perlu Anda ketahui bahwa Indoensia telah menghasilkan kualitas coklat yang sudah diakui dunia. 

Contohnya yaitu Jav A yang ada di Jember Jawa Timur. 

Setiap tahunnya perkebunan kakao di Indonesia juga selalu meningkat. 

Menurut data Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat dan Bali naik 4 persen. 

Baca Juga: Sejarah Patung Serigala Lupa Capitolina dan Cikal bakal Terbentuknya Kota Roma

Lalu Jawa naik 5 persen, Maluku dan Papua naik 6 persen, Sumatera naik 21 persen dan Sulawesi naik 59 persen. 

Tetapi sayangnya konsumsi coklat di dunia hanya 3,4 persen dan 0,7 persen dalam satu tahun. 

Selain itu menurut data, pada tahun 2012 Indonesia menduduki peringkat ke 2, sebagai penghasil kakao di dunia. 

Baca Juga: Kisah Dibalik Operasi Gagak Hitam di Banyuwangi, Perlawanan NU terhadap PKI

Sehingga semakin tahun perkembangan produksi di Indonesia semakin meningkat. 

Tapi seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jumlah konsumsi di Indonesia beebanding terbaik dengan jumlah kokoa yang banyak. 

Sehingga Indonesia mengekspor biji kakao sebanyak 81,3 persen. 

Terdiri dari Malaysia 46,9 persen, Amerika 20,6 persen dan Singapura 12,4 persen.***

Editor: Suci Arin Annisa

Tags

Terkini

Terpopuler