Kisah Gagalnya Soekarno Dibawa ke Australia, Saat Belanda Menyerah pada Jepang

3 Juli 2022, 17:30 WIB
Kisah Gagalnya Soekarno Dibawa ke Australia, Belanda Sebut Rakyat Indonesia Terlalu Lemah /Instagram.com/@bungkarno_

RINGTIMES BANYUWANGI - 12 Februaari 1942 pertama kalinya dalam sejarah Indonesia Jepang menduduki wilayah Sumatra dengan begitu kekuasan Belanda luluh lantak.

Penyerbuan tersebut banyak memakan kerugian bagi pemerintahan kolonial Belanda saat itu salah satunya ialah pengasingan terhadap Pahlawan Proklamator, Ir. Soekarno.

Seperti dilansir dari buku Penyambug Lidah Rakyat Karya Cindy Adam, Ir. Soekarno diasingkan oleh pemerintah kolonial Belanda karena takut akan satu hal, yakni ketika Soekarno melakukan rencana dan bersekutu dengan pemerintahan Jepang.

Dengan begitu Soekarno dan seluruh keluarganya diasingkan oleh pemerintah Kolonial Belada di wilayah yang belum dilumpuhkan oleh Jepang, yakni Pandang.

Menurut perhitungan para pemimpin Belanda, Bung Karno akan aman jika dia dijauhkan dari wilayah yang akan Jepang kuasai, sehingga Beliau dan keluarga dipaksa untuk berkemas dan meninggalkan tempat pengasingan.

Baca Juga: Putra Sang Fajar, Kisah dan Kepercayaan Masyarakat Jawa di Hari Kelahiran Soekarno

Berbekal barang seadanya, Bung Karno dan seluruh keluarga serta dikawal oleh banyak pasukan dari Tentara Belanda memulai perjalanan untuk membawa Bung Karno ke tempat tujuan selanjutnya.

Dari pengasingan tersebut, banyak kejadian yang membuat hati kita merasa haru atas perjuangan Pahlawan Proklamator untuk membawa Indonesia merdeka.

Dikawal oleh Lima Prajurit, Bung Karno akhirnya menyusuri lebatnya hutan di wilayah sumatra hanya dengan berbekal pakaian serta sedikit keperluan makan.

Secara diam dan rahasia pada tengah malam buta Bung Karno serta keluarganya dibawa oleh Tentara Belada menuju ke Padang lalu akan langsung dibawa ke Australia dengan iring-iringan kapal.

Menurut rencana, Bung Karno serta keluarga akan menginap hanya satu malam di Padang dan akhirnya akan langsung dibawa ke Australia.

Baca Juga: Peta Pikiran Ir. Soekarno, Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 4 Halaman 90 Lengkap

Dari situ hati Bung Karno berbicara, bagaimana nasib negara Indonesia jika beliau dijauhkan ber Mil-mil dari wilayah ibu pertiwi, dengan kekuatan serta kekuasaan yang masih sangat sedikit.

Dengan waktu yang cepat dan singkat, malam hari Bung Karno serta Seluruh keluarga telah berhasil keluar dari tempat pengasingan mereka.

Melewati tiga belas sungai yang lebar dan penuh buaya, Bung Karno serta keluarga bertahan sekuat tenaga untuk menyusuri gelapnya malam.

Waktu istirahat hanya diberikan ketika mereka menemukan pondok-pondok untuk menyela keringat sekejap dan menjulurkan kaki.

Dengan menggunakan korek api yang dibawa oleh Polisi Bung Karno dan keluarga memakan nasi kaleng dan sayuran serta menambah lauk dari ikan yang ditangkap dari sungai.

Baca Juga: 5 Negara yang Sangat Menghormati Presiden Soekarno, Bahkan Sampai Dijadikan Nama Masjid

Di hari ketiga salah seorang tentara Belanda menyerah karena putus asa serta kehabisan tenaga namun mereka tidak peduli karena setiap orang memikirkan dirinya masing-masing.

Namun setibanya di pelabuhan Padang, Bung Karno serta tentara Belanda mendapati bahwa pelabuhan yang akan mereka gunakan untuk menuju ke Australia telah hancur lebur.

Akhirnya mereka tidak jadi dibawa menggunakan kapal, namun mereka nantinya akan dibawa menggunakan kapal udara.

Setelah didapati ternyata barang-barang dan kapal terbang mereka telah hancur lebur, dengan begitu bung Karno dan seluruh keluarganya batal untuk dibawa ke Australia.

Namun bung Karno mendapatkan ejekan dari seorang pemerintah Belanda bahwa dia menganggap rakyat Indonesia tidak bisa bertahan tanpa bantuan Belanda.

Baca Juga: 16 Ucapan Sakti Soekarno yang Benar-benar Terbukti hingga Saat Ini

Karena hanya sepersekian jam Jepang menyerbu Indonesia rakyatnya sudah lari tunggang langgang tidak bisa mempertahankan diri, hal itu yang diungkapkan oleh pemerintah Belanda di hadapan Bung Karno.

Namun Bung Karno sendiri juga menganggap bahwa pemerintah kolonial Belanda juga merupakan seorang pengecut yang ketika diserang oleh Jepang mereka lari memikirkan diri mereka sendiri.

Dan akhirnya Bung Karno ditinggalkan di bumi Pertiwi serta batal diungsikan ke negara Australia.***

Editor: Al Iklas Kurnia Salam

Sumber: Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia

Tags

Terkini

Terpopuler