Peristiwa Hari ini, Perang Anglo Zanzibar, Perang Tersingkat Selama 38 Menit

27 Agustus 2020, 19:00 WIB
Perang Anglo Zanzibar /

RINGTIMES BANYUWANGI - Perang Anglo Zanzibar merupakan perang tersingkat yang terjadi antara Britania Raya dan Kesultanan Zanzibar.

Perang Anglo Zanzibar berlangsung hanya selama 38 menit dan menjadikannya perang tersingkat di dunia hingga saat ini.

Perang Anglo Zanzibar yang menjadi sejarah perang tersingkat di dunia terjadi pada hari ini 124 tahun yang lalu, yakni pada tanggal 27 Agustus 1896.

Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari berbagai sumber, perang ini dipicu karena kematian Sultan Hamad bin Thuwaini yang pro-Inggris pada 25 Agustus 1896, dan kemudian tahta Zanzibar dipegang Sultan Khalid bin Bargash.

Baca Juga: Kerajaan Samudra Pasai, Sejarah Kerajaan Islam Pertama di Indonesia

Meski penyebab kematian Hamad bin Thuwaini tidak pernah terungkap, banyak yang meyakini Hamad bin Thuwaini tewas diracun sepupunya sendiri, Khalid bin Barghash.

Keyakinan itu semakin kuat setelah beberapa jam usai kematian Hamad bin Thuwaini, Khalid bin Bargash memasuki istana dan mengambil posisi Sultan, tanpa persetujuan Inggris.

Langkah Khalid bin Bargash ini tentu saja membuat Inggris berang dan diplomat senior Inggris di wilayah itu Basil Cave langsung mendesak agar Khalid membatalkan niatnya menduduki tahta Zanzibar.

Sesuai perjanjian yang ditandatangani tahun 1886, syarat pergantian sultan harus mendapat restu dari konsulat Inggris dan Khalid bin Bargash tidak memenuhi syarat ini.

Baca Juga: Tidak Pernah Dipotong Selama 80 Tahun, Rambut Pria Ini Membatu

Inggris ngirim ultimatum kepada Khalid bin Bargash supaya dia dan pasukannya menyerah lalu meninggalkan istana.

Tetapi, Khalid bin Bargash malah menyiapkan pasukan dan berlindung dalam istana. Sebanyak 3000 pasukan melindungi Khalid bin Bargash, sebagian besar merupakan rekrutan dari warga sipil.

Basil Cave memberikan ultimatum terakhir pada 26 Agustus. Dia menuntut agar Khalid bin Bargash meninggalkan istana  pada 27 Agustus 1896  pukul 09.00 waktu setempat.

Pada 27 Agustus 1896 pukul 08.00 atau satu jam sebelum batas akhir ultimatum, Khalid bin Bargash mengirimkan jawaban kepada Basil Cave.

Baca Juga: Ramalan Shio hari ini, Kamis, 27 Agustus 2020, mulai dari Shio Tikus mencoba sesuatu yang baru

"Kami tak berniat untuk menurunkan bendera kami dan kami tak yakin Anda akan menyerang kami," demikian jawaban Khalid.

Pada saat itu Inggris sudah menyiapkan tiga kapal penjelajah dengan dua kapal perang, 150 marinir dan pelaut serta 900 tentara Zanzibar di pelabuhan.

Ultimatum itu berakhir pada jam 09.00 dan Khalid bin Bargash tidak mau meninggalkan tahtanya dari kerajaan Zanzibar.

Akhirnya pada pukul 09.02, kapal-kapal Inggris mulai menembaki istana dan menghancurkan artileri istana.

Baca Juga: Nafkah Istri dan Anak pada 10 Muharram serta Fadhilah Lainnya

Perang laut singkat terjadi sampai Inggris menenggelamkan satu kapal kesultanan Zanzibar dan dua kapal kecil.

Akhirnya istana kesultanan bisa direbut, dan perang Anglo Zanzibar yang singkat itu berakhir pukul 09.40 waktu setempat.

Saat penyerangan itu Khalid bin Bargash berhasil meloloskan diri lewat pintu belakang dan meninggalkan pelayan dan prajuritnya mempertahankan istana.

Khalid bin Bargash akhirnya mendapat perlindungan dari Konsulat Jennan sebelum kabur ke Afrika Timur Jerman, atau saat ini dikenal sebagai Tanzania.

Baca Juga: BLT Rp600 Ribu Hanya Diberikan Pada Pemilik Rekening di Bank Berikut Ini

Akibat perang Anglo Zanzibar yang sangat singkat itu, 500 prajurit Zanzibar tewas dan cuma satu pelaut Inggris yang luka.

Setelah perang, Inggris menobatkan Sultan Hamud bin Muhammed ini sebagai penguasa Zanzibar sekaligus mengakhiri kedaulatan Zanzibar.

Editor: Dian Effendi

Tags

Terkini

Terpopuler