RINGTIMES BANYUWANGI – Hari ini, tepatnya pada 14 Januari 2005 menjadi peristiwa bersejarah karena pesawat luar angkasa Huygens Eropa yang mendarat di tataran Planet Saturnus adalah yang pertama kali.
Enam belas tahun setelah menyelesaikan pendaratan pertama di bulan Saturnus, Titan, memberikan peajaran karena pesawat ruang angkasa Huygens Badan Antariksa Eropa terus membantu penyelidikan planet di masa depan.
Baca Juga: Rusia-Eropa Tunda Misi ke Planet Mars
Baca Juga: ShopeePay Bagikan Lima Inspirasi Resolusi Tahun 2021
Kala itu, pesawat berhasil mendarat dan berputar ke arah yang salah seperti itu turun melalui atmosfer Titan yang tebal dan berkabut.
Menurut hasil analisa terbaru dari sebuah studi, pendaratan Huygens digantung di bawah parasut untuk sebagian besar penurunan dua setengah jam melalui atmosfer Titan yang kaya nitrogen dan metana, melakukan pengukuran komposisi atmosfer, angin, tekanan, kepadatan, dan suhu.
Ringtimesbanyuwangi.com melansir dari berbagai sumber pada 14 Januari 20021, Huygens juga mengembalikan ratusan gambar yang diambil selama pendaratan, ditambah citra pertama dari permukaan Titan setelah mendarat pada 14 Januari 2005 silam.
Terselubung kabut oranye, Titan menyimpan danau hidrokarbon cair seperti metana dan etana, beberapa di antaranya terhubung melalui saluran kompleks seperti sungai.
Para ilmuwan yakin Titan kemungkinan juga memiliki lautan air cair di bawah tanah, menempatkan bulan seukuran planet yang dingin itu di urutan teratas dalam daftar prioritas dalam komunitas sains planet.
Hasil dari semua penelitian tersebut dikonfirmasi oleh misi Cassini, yang berakhir pada tahun 2017 lalu.