Tentara El Salvador Bantai 4000 Petani yang Terlibat Protes pada 23 Januari 1932

- 23 Januari 2021, 19:40 WIB
Ilustrasi tentara sedang berada di medan perang.*
Ilustrasi tentara sedang berada di medan perang.* /Pixabay/Defence-Imagery /

Sekitar 4.000 nyawa melayang begitu saja pada hari itu, populasi masyarakat asli El Salvador yang mayoritas petani menurun dalam satu minggu pembunuhan masal yang dilakukan oleh tentara atas utusan pemerintah El Salvador.

Ngeri, peristiwa pembantaian yang menewaskan 4.000 nyawa ini dikenal dengan “La Matanza” atau “Pembantaian," yang dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari berbagai sumber pada 23 Januari 2021.

Setelah peristiwa mengerikan itu, pemerintah melarang menunjukkan sisa budaya yang termasuk budaya dan pakaian bahkan musik untuk menghindari pembunuhan yang lebih lanjut.

Hal tersebut dimaksudkan untuk menghindari penganiayaan dan kecurigaan pembantian yang mungkin saja akan berlanjut ketika pasukan pemerintah mengetahui identitas para petani yang juga penduduk asli El Salvador.

Sejak peristiwa pembantaian yang terjadi pada 23 Januari 1932, hingga 30 tahun selanjutnya para petani masih merasakan penderitaan di El Salvador karena kondisi para buruh yang semakin buruk.

Sistem yang digunakan masih sama, bahkan para petani mengalami kehidupan yang jauh lebih buruk dari masa sebelum pembantian masal itu terjadi.

Baca Juga: Rusia Rilis Produksi Terbaru Serial Pistol Tentara Udav, Diklaim Mampu Tembus Baju Antipeluru

Tahun 1960-an terjadi diversifikasi pertanian dan peningkatan industrialisasi sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani, namun semua tampak sia-sia. Pendapatan mayoritas masyarakat sebagai petani masih berada di bawah angka kemiskinan.

Bahkan akses air minum pun susah mereka dapatkan. Pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan yang di dapatkan mayoritas penduduk asli El Salvador semakin memprihatinkan akibat konflik kekerasan, ketidaksetaraan kekayaan, dan penganiayaan terhadap petani yang menjadi penduduk mayoritas di El Salvador.***

 

Halaman:

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah