Bukan Titanic, Tenggelamnya Kapal Wilhelm Gustloff Jadi Paling Mematikan dengan 9400 Korban

- 30 Januari 2021, 15:15 WIB
Tenggelamnya kapal Wilhelm Gustloff pada 30 Januari 1945 dengan 9.400 korban menjadi tragedi laut paling mematikan.*
Tenggelamnya kapal Wilhelm Gustloff pada 30 Januari 1945 dengan 9.400 korban menjadi tragedi laut paling mematikan.* /wilhelmgustloffmuseum.com/

 

RINGTIMES BANYUWANGI – Tenggelamnya kapal Titanic bukanlah satu-satunya kecelakaan laut yang paling mematikan dengan 1.514 korban jiwa. Lebih dari itu, tenggelamnya kapal Wilhelm Gustloff adalah yang paling mematikan di dunia.

9.400 nyawa manusia melayang, tenggelam begitu saja bersama karamnya kapal Wilhelm Gustloff  pada 30 Januari 1945 setelah kapal dari Jerman ini mendapatkan serangan dari Soviet di Laut Baltik.

Kecelakaan transportasi, termasuk kapal dan pesawat menjadi momok yang begitu menakutkan dengan berbagai kemungkinan. Kecelakaan yang menimpa kapal Wilhelm Gustloff ini menjadi salah satu bencana di laut terbesar di dunia sepanjang sejarah.

Baca Juga: 2.2 ShopeePay Cashback Festival Meriahkan Bulan Februari

Baca Juga: 15 Pelaut Diculik Bajak Laut dalam Serangan Kapal Kontainer Turki di Lepas Perairan Nigeria

Jika kebanyakan orang menganggap Titanic adalah kecelakaan laut paling mematikan, tenggelamnya kapal Wilhelm Gustloff adalah peristiwa yang paling mengerikan sepanjang sejarah transportasi laut.

Wilhelm Gustloff adalah kapal laut Jerman yang sengaja ditenggelamkan oleh kapal selam Soviet pada 30 Januari 1945. Menjadi kecelakaan laut paling mematikan, kapal Wilhelm Gustloff adalah kapal pertama yang diciptakan oleh Front Buruh Jerman dengan panjang 208,5 meter.

Beratnya mencapai 25.000 ton, kapal Wilhelm Gustloff diambil dari nama pimpinan Partai Nazi Swiss yang sebelumnya telah dibunuh pada 4 Februari 1936.

Berlayar perdana sejak 24 Maret 1938, kapal Wilhelm Gustloff mengangkut sekitar 65.000 wisatawan selama 17 bulan bersama 50 kapal pesiar lainnya.

Kapal Wilhelm Gustloff yang awalnya digunakan untuk berlayar sebagai kapal wisata, sejak 10 April 1938 kapal ini digunakan sebagai tempat pemungutan suara bagi orang Jerman dan Austria yang tinggal di Inggris.

Baca Juga: China Izinkan Penjaga Pantai untuk Menembaki dan Tenggelamkan Kapal Asing

Satu tahun setelahnya, kapal Wilhelm Gustloff dialihfungsikan lagi sebagai kapal pengangkut tentara Legiun Condor untuk kembali ke Jerman setelah masa perang saudara di Spanyol berkhir.

Dimulainya Perang Dunia II, kapal Wilhelm Gustloff diminta oleh angkatan Jerman sebagai lokasi rumah sakit di Laut Baltik dan Norwegia. Dan sejak 1940, kapal dengan panjang 200 meter lebih ini berlabuh di Gdynia, Polandia sebagai lokasi barak.

Sebelum benar-benar tenggelam, kapal Wilhelm Gustloff pada 9 Oktober 1943 telah mengalami kerusakan ringan akibat serangan udara AS di pelabuhan Gdynia, Polandia.

Ketika Tentara Merah maju ke Prusia Timur, persiapan untuk evakuasi massal pasukan perang Jerman hingga penduduk sipil dilakukan sejak 21 Januari 1945. Sekitar dua juta orang Jerman diperkiran akan dibawa ke barat untuk dievakuasi.

Kapal Wilhelm Gustloff diperintahan untuk membawa tentara Submarine ke Jerman Barat pada tanggal 25 Januari 1945. Hingga pada 29 Januari sore hari waktu setempat, total penumpang kapal telah mencapai 7.956 ditambah dengan dua ribu penumpung yang baru naik.

Baca Juga: Kian Memanas, China Klaim Usir Kapal Perang AS dari Laut Natuna Utara

Satu hari setelahnya, kapal Wilhelm Gustloff meninggalkan pelabuhan dengan kecepatan sedang karena khawatir mesin akan mati, mengingat usia kapal yang semakin tua.

Hingga sekita 18.00 pasukan Soviet telah menuju kapal Wilhelm Gustloff dengan kapal selam untuk menggempur mereka.

Berselang tiga jam, serangan paling mematikan dengan tiga tembakan pada pukul 21.16 kapal Wilhelm Gustloff akhirnya tenggelam selama satu jam.

Jika kapal Titanic tenggelam setelah menabrak gunung es, tenggelamnya kapal ini sengaja dilakukan dan menjadi hingga kini peristiwa bersejarah ini diabadikan dalam buku sejarah dan juga documenter.

Baca Juga: Tak Pernah Jera, Dua Kapal Pencuri Ikan Asal Vietnam Kembali Ditangkap di Perairan Natuna

Dalam kisah Gustloff, peristiwa naas ini telah menjadi salah satu subyek film layar lebar dan fiksi seperti dalam novel Im Krebsgang pada tahun 2002 yang dikutip oleh Ringtimesbanyuwangi.com dari laman Britannica.com pada 30 Januari 2021.***

 

Editor: Kurnia Sudarwati

Sumber: Britannica


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah