Detik-detik Bung Karno Wafat, Ini Kata Terakhir yang Diucapkan

- 28 Mei 2021, 12:42 WIB
Bung Karno menghembuskan napas terakhir pada 21 Juni 1970 pukul 07.00 WIB. Megawati membisikkan kalimat syahadat ke telinga Bung Karno.
Bung Karno menghembuskan napas terakhir pada 21 Juni 1970 pukul 07.00 WIB. Megawati membisikkan kalimat syahadat ke telinga Bung Karno. /instagram @tyosatriany/

RINGTIMES BANYUWANGI -  Soekarno atau Bung Karno adalah presiden pertama Indonesia yang memiliki banyak ragam cerita tentangnya.

Bung Karno menghembuskan napas terakhirnya pada pukul 07.07 WIB, Minggu 21 Juni 1970 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto.

Saat-saat terakhir Bung Krno dihabiskannya dalam kesendirian, diasingkan dari rakyat yang dicintainya, dan tanpa penghormatan dari bangsanya sendiri.

Baca Juga: Muslim Uighur Jadi Bahan Eksperimen China, Insinyur: Seperti Tikus

“Semangatnya sudah hilang bertahun-tahun sebelum itu. Saat Jenderal Soeharto menahannya di Wisma Yaso, Soekarno diasingkan dari rakyat yang dicintainnya. Bahkan keluarga pun dipersulit untuk menjenguknya,” tulis @SejarahRi dalam bukunya Soekarno Poenja Tjerita, sebagaimana dikutip Ringtimesbanyuwangi.com pada Jumat, 28 Mei 2021.

Bung Karno sempat dikucilkan dan dilarang menginjakkan kaki di Jakarta. Ia tinggal di Istana Bogor, dan kemudian pindah ke Istana Batu Tulis.

Baca Juga: Pemikiran Islam Bung Karno, ‘Tabir Adalah Simbol Perbudakan Perempuan’

Diketahui, Bung Karno menderia sakit parah sejak Agustus 1965. Bung Karno memohon kepada Soeharto agar diizinkan kembali ke Jakarta melalui putrinya, Rachmawati.

Setelah mendapat izin, Bung Karno pindah ke Wisma Yaso, yang saat ini menjadi Museum Satria Mandala.

Saat itu Bung karno sedang dalam status tahanan. Pengamanan terhadap Bung Karno diperketat.

Baca Juga: 10 Benda Pusaka Sakti Bung Karno yang Dieprcaya Bisa Mengusir Belanda dan Jin

Bahkan, alat sadap dipasang di setiap sudut rumahnya, dan tidak ada seorang pun yang boleh menjenguknya.

Pada 16 Juni 1970, Bung Karno dilarikan ke Wisma Yaso, dan ditempatkan dalam kamar dengan penjagaan berlapis di lorong rumah sakit.

Hari demi hari, kondisi Bung Karno semakin buruk dan kesadarannya mulai menurun pada Sabtu, 20 Juni 1970 pukul 20.00 WIB.

Baca Juga: Perintah Pertama Bung Karno Setelah Jabat Presiden: Sate Ayam Lima Puluh Tusuk

Keesokan harinya, Bung Karno mengalami koma. Dokter yang menanganinya saat itu, yakni Dokter Mahar Mardjono meminta anak-anak Bung Karno untuk datang.

Pada Minggu 21 Juni 1970, anak-anak Bung Karno, Guntur, Megawati, Sukmawati, Guruh,dan Rachmawati hadir di rumah sakit.

Mereka menyerbu masuk dan menanyakan sebuah pertanyaan, namun Dokter Mahar hanya menggelengkan kepala.

Baca Juga: Sejarah Pidato Bung Karno Menjadi Dasar Terbentuknya Pancasila

Anak-anak Bung Karno mengucapkan takbir saat perawat mulai melepas selang makanan dan alat bantu pernapasan dari tubuh Bung Karno.

Saat itu, Megawati membisikkan kalimat syahadat kepada Bung Karno. “Allah...” ujar Bung Karno lirih seiring hembusan napas terakhirnya.

Saat itu, Bung Karn telah dipanggil Sang Pencipta, dan berakhir pula tugasnya sebagai pemimpin rakyat Indonesia.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah