Menyadari hal tersebut, Bung Karno justru bersikap santai dan tidak mempercepat laju sepedanya.
Dari kejauhan, polisi Belanda justru ikut santai mengikuti Bung Karno di belakang.
Baca Juga: Pemikiran Islam Bung Karno, ‘Tabir Adalah Simbol Perbudakan Perempuan’
Tiba-tiba muncul pikiran usil Bung Karno untuk membuat polisi Belanda tersebut kerepotan. Lantas, apa yang dilakukan Bung Karno?
Sampai di tepi sawah, Bung Karno mendadak berhenti dan meninggalkan sepeda onthelnya di sana.
Kemudian Bung Karno berjalan di pematang sawah, dan menuju sebuah desa atau perkampungan, tempat temannya tinggal.
Baca Juga: Biografi Soekarno, Sang Proklamator dari Sakit-sakitan hingga Tutup Usia
Saat itu Bung Karno tahu bahwa sepeda yang ia tinggalkan di tepi sawah tidak akan diambil orang.
“Bung Kano tahu, polisi itu tidak berani membiarkan dirinya lepas dari pandangan. Dia wajib menguntit Soekarno terus,” cerita Fatmawati, dikutip dalam bukunya.
Namun di sisi lain, polisi Belanda itu juga tidak boleh meninggalkan sepedanya begitu saja.