Supriyadi Komandan PETA Blitar, Fakta dan Kisahnya Sebelum Menghilang

- 2 Agustus 2021, 16:37 WIB
Fakta dan kisah Supriyadi, seorang komandan PETA Blitar
Fakta dan kisah Supriyadi, seorang komandan PETA Blitar /Instagram @genflix/

Supriyadi berasal dari keluarga ningrat dan berpendidikan.

Oleh karena itu, Supriyadi dikenal sebagai sosok pemberani dan ksatria yang sopan.

Supriyadi juga dikenal sebagai murid yang paling kinasih.

Ia berguru spiritual pada seorang kyai yang bernama KH Khasan Bendo, yang kerap disebut Mbah Bendo.

Baca Juga: Alasan Soekarno Memilih Tanggal 17 Agustus untuk Bacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Supriyadi bersama teman-temannya melakukan pemberontakan terhadap Jepang tepat pada tanggal 14 Februari 1945.

Pemberontakan diawali dengan pengibaran bendera merah putih sekitar pukul 4 pagi, tepat di kawasan Bendogerit, Sananwetan, Blitar, yang saat ini diabadikan sebagai monumen Potltot.

Cerita sejarah yang mengatakan bahwa bendera merah putih pertama kali dikibarkan pada saat proklamasi, dapat dikatakan itu tidak benar.

Faktanya, bendera Indonesia itu telah dikibarkan oleh salah satu prajurit PETA yang kerap disapa Parto Wedus sebagai tanda bahwa pemberontakan terhadap Jepang akan dimulai.

Saat pemberontakan PETA dilakukan, namun ternyata mes-mes Jepang sudah tidak berpenghuni.

Halaman:

Editor: Lilia Sari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah