Tulisan kritisnya kembali memenjarakan Sayuti Melik di masa Pendudukan Jepang pada tahun 1943.
Pada tahun 1943, Jepang melakukan propaganda pembentukan PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat), di dalamnya terlibat empat serangkai, yakni Soekarno, Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, K.H. Mas Mansur.
Saat itu, Soekarno meminta kepada Jepang agar membebaskan Sayuti Melik dari Penjara. Sejak itulah Sayuti Melik menjadi kepercayaan Soekarno.
Baca Juga: Supriyadi Komandan PETA Blitar, Fakta dan Kisahnya Sebelum Menghilang
Pada malam hari tanggal 16 Agustus 1945, Soekarno, Mohammad Hatta, dan Ahmad Soebardjo merumuskan naskah proklamasi.
Saat setelah perumusan, Sayuti Melik langsung diminta oleh Soekarno untuk mengetik naskah Proklamasi yang ditulisnya di rumah Laksamana Maeda.***