Kisah Wanita Leher Panjang, Tanda Kecantikan dan Kekayaan Suku Kayan

- 2 Januari 2022, 08:30 WIB
Inilah kisah wanita leher panjang yang ada di Thailand. Tahukah Anda makna dari gulungan kuningan di leher mereka?
Inilah kisah wanita leher panjang yang ada di Thailand. Tahukah Anda makna dari gulungan kuningan di leher mereka? /Unduhan/Pexels

RINGTIMES BANYUWANGI - Apa Anda tahu wanita leher panjang yang memakai gulungan kuningan di lehernya?

Benar sekali, wanita leher panjang itu merupakan sebutan bagi perempuan Suku Kayan di Thailand.

Namun, kenapa dijuluki wanita leher panjang? serta makna apa yang terkandung dalam  tradisi itu.

Agar bisa mengetahui jawabannya lebih dalam, simak penjelasan dibawah ini sampai selesai.

Baca Juga: Sejarah Kopi di Indonesia, Ternyata Bukan Komoditas Asli Tanah Air

Dilansir dari historyofyesterday pada 1 Januari 2022. Perempuan Suku Kayan sendiri, sebenarnya bukanlah penduduk asli Thailand.

Mereka berasal dari Myanmar yang pada akhir 1980-an, mereka lari ke perbatasan Thailand untuk mencari tempat berlindung.

Sebab pada masa itu, wilayah mereka sedang mengalami konflik antara tentara Myanmar dan pasukan pemberontak. 

Saat itu pula mereka ditempatkan dibeberapa kamp pengungsian, di dalam wilayah perbatasan.

Baca Juga: Sejarah Hotel Niagara Lawang yang Berusia 123 Tahun, Pemilik Lift Pertama di Indonesia pada Masanya

Lalu salah satu dari mereka menjadi perhatian, karena bagian lehernya panjang.

Akhirnya mereka menjadi perhatian pariwisata. Dalam waktu singkat, wanita Kayan menjadi pusat perhatian.

Sehingga membuat mereka diperbolehkan tinggal di Thailand. Karena mulai banyak turis yang tertarik dengan penampilan wanita Kayan.

Para turis sangat tertarik dengan gulungan kuningan di leher dan aspek lain dari tradisi tersebut.

Baca Juga: 5 Negara yang Pernah Dijajah oleh Indonesia, Termasuk Malaysia dan Singapura

Setiap orang juga harus menyiapkan uang sejumlah 8 hingga 16 dolar, jika ingin mengambil foto bersama wanita leher panjang.

Walaupun wanita Suku Kayan, tidak mengetahui dengan pasti tentang tradisi kuno yang mereka jalankan.

Tapi ada beberapa alasan tertentu yang bisa menjadi jawaban, mengapa mereka harus menggunakan kalung cincin itu.

Sebagian masyarakat adat mengatakan bahwa gulungan kuningan yang mereka pakai.

Baca Juga: Sejarah Kopi Arabika dan Robusta, Mendunia dari Afrika

Memiliki manfaat yang bisa mencegah mereka dari serangan harimau yang biasanya menyerang ke leher dulu.

Namun saat ini gulungan kuningan memiliki makna dan tujuan yang berbeda.

Yaitu untuk tujuan melestarikan budaya serta juga berguna secara estetika.

Maka dari itu mereka juga disebut sebagai "wanita jerapah", karena lehernya yang panjang.

Baca Juga: Asal Mula Tahun Baru Masehi yang Diterapkan Sampai Sekarang

Cincin leher yang mereka pakai juga cukup mahal, sehingga tidak semua keluarga mampu membelinya.

Perlu Anda ketahui, jika menggunakan gulungan leher terus menerus akan mempengaruhi kesehatan mereka.

Terutama pada tulang belakang yang kemungkinan bisa patah.

Karena gulungan leher bisa mencapai 20 kilogram, sehingga saat memakainya pasti akan terasa berat dan menyakitkan.

Baca Juga: Makna Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional pada 20 Desember

Sehingga beratnya gulungan menekan tulang selangka dan tulang rusuk.

Tapi wanita Kayan tidak punya pilihan, selain tidur dengan lilitan kuningan di leher mereka.

Selain itu saat tidur, mereka menutupi lehernya dengan daun untuk mencegah luka dan lecet terjadi.

Ada juga para wanita yang mengatakan bahwa cincin di lehernya bisa membuatnya untuk mendapatkan uang.

Baca Juga: Peringati Hari HAM Sedunia, Kisah Munir Terus Dikenang, Ini Penghargaan yang Diperolehnya

Sayangnya, status pengungsi wanita ini membuat mereka sulit untuk  mendapatkan pekerjaan yang baik.

Mau tidak mau mereka harus, mengandalkan apa yang mereka dapatkan dari turis yang membayar mereka.***

Editor: Suci Arin Annisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x