RINGTIMES BANYUWANGi - Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional, Komnas Perempuan menggelar acara seminar nasional dengan mengusung tema "Merayakan Ibu Nusantara, Pahlawan Kita" yang dilaksanakan pada 9 November 2021 lalu. Seminar menitik beratkan kiprah perempuan yang tidak tercatat oleh sejarah.
Ketua Komnas perempuan, Andy Yentriyani dalam sambutannya mengatakan kultur patriarki yang sangat kuat di Indonesia berdampak perlakuan diskriminatif terhadap kaum perempuan bahkan kepada pahlawan perempuan sekalipun.
Rekam jejak yang minim dokumentasi menjadi faktor dari banyaknya pahlawan perempuan yang dibunuh secara sejarah.
Baca Juga: Roehana Koeddoes, Jurnalis Wanita Pertama Indonesia yang Ada di Google Doodle Hari Ini
Beberapa jasa maupun gerakannya nya dihilangkan dari catatan kemerdekaan maupun sejarah perjuangan lainnya.
Beberapa pahlawan perempuan tersebut adalah Lasminingrat, Monia Latualinya, Setiati Surasto, Auw Tjoei Lan, Tamu Rambu Margaretha dan Boetet Satidjah.
Berikut profil Pahlawan Perempuan yang dibahas dalam Seminar Nasional oleh Komnas Perempuan.
Baca Juga: Mengenal MIG-21, Pesawat Bersejarah Milik Indonesia yang Berhasil Menakuti Belanda dan Amerika
Lasminingrat, rekam jejaknya dalam upaya pemenuhan hak perempuan dibuktikan dengan berpegang teguh pada pengetahuan.
Dengan mengajar, menyadur, bahkan mendirikan sekolah menjadi wujud dari kiprahnya dalam memperjuangkan hak kaum perempuan untuk berperan aktif di ruang publik, visinya jelas, menjadikan perempuan untuk berstrategi, merdeka, dan memiliki kesempatan.