Mengenal Sejarah Kota Lama Semarang, Bangunan Cantik yang Wajib Dikunjungi

- 5 Januari 2022, 21:19 WIB
Simak sejarah singkat Kota Lama Semarang yang berdiri sejak zaman penjajahan Belanda, salah satu yang wajib dikunjungi.
Simak sejarah singkat Kota Lama Semarang yang berdiri sejak zaman penjajahan Belanda, salah satu yang wajib dikunjungi. /Oktavisual Project/Unsplash/

RINGTIMES BANYUWANGI - Kota Lama Semarang merupakan salah satu destinasi yang wajib kamu kunjungi jika berkelana ke daerah tersebut. Berbagai peninggalan sejarah dapat kamu temui di kota tersebut. 

Di kota tersebut ada banyak peninggalan sejarah, baik dari zaman Hindu Budha hingga penjajahan. Kota Lama Semarang sendiri merupakan peninggalan pada masa penjajahan. 

Dilansir dari YouTube Cutik pada 5 Januari 2022, Kota Lama Semarang memiliki arsitektur Belanda dan masih tegak berdiri. Pada daerah ini terdapat banyak kanal-kanal yang mengelilinginya seperti tiruan Belanda kecil.

Baca Juga: Sejarah Colosseum Roma Tempat Pertunjukan Gladiator, Salah Satu Keajaiban Dunia

Kota Lama merupakan bagian yang besar dari sejarah di Indonesia. Bangunannya yang tepat berada di ibu kota Jawa Tengah membuatnya patut dikunjungi. 

Area Kota Lama atau biasa disebut Belanda kecil mencakup setiap gedung-gedung yang dibangun sejak zaman Belanda. Namun seiring zaman, area ini hanya meliputi dari Sungai Mberok hingga Terboyo. 

Sejarah Belanda kecil ini diawali dari penandatanganan perjanjian antara Kerajaan Mataram dan VOC, pada tanggal 15 Januari 1678. Pada saat itu Amangkurat II menyerahkan Semarang kepada pihak VOC sebagai tanda dari suatu pembayaran. 

Baca Juga: Sejarah Es Batu di Indonesia, Barang Mahal Bagi Orang Kaya

Hal tersebut ternyata tidak terjadi dengan cuma-cuma. VOC dianggap telah berjasa membantu Mataram dalam mengalahkan pemberontakan Trunajaya sehingga Amangkurat II membalas budi. 

Di bawah kekuasaan penuh VOC, Semarang akhirnya mulai dibangun. Salah satu benteng yang terdapat disana yaitu de Vijfhoek ternyata menjadi tempat tinggal warga Belanda pada masa itu. 

Pada masa itu pusat militer juga sudah mulai dibangun oleh VOC, sehingga benteng de Vijfhoek mulai tidak mencukupi kebutuhan. Akibatnya, warga mulai membangun rumah di sisi timur benteng. 

Baca Juga: Sejarah Patung Serigala Lupa Capitolina dan Cikal bakal Terbentuknya Kota Roma

Namun tidak berhenti pada rumah warga, gedung-gedung pemerintahan serta perkantoran juga mulai dibangun di area tersebut. 

Pada tahun 1740-1743 M terjadi sebuah insiden yang disebut Geger Pecinan. Geger Pecinan merupakan peristiwa dimana terjadi serangan besar-besaran kepada keturunan Tionghoa di Kota Pelabuhan Batavia Hindia Belanda. 

Peristiwa Geger Pecinan ini juga disebut sebagai sebuah peperangan yang terbesar di bawah kekuasaan VOC di Pulau Jawa. 

Baca Juga: Sejarah Gitar Gibson, Legenda yang Nasibnya Kini Menyedihkan

Seiring berjalannya waktu, beberapa nama jalan akhirnya diubah dari Jalan Tembok Utara menjadi Jalan Merak, Jalan Tembok Timur menjadi Jalan Cendrawasih, Jalan Tembok Selatan menjadi Jalan Kepodang, dan juga Jalan Tembok Barat yang sekarang menjadi Jalan Empu Tantular. 

Kawasan Kota Lama memang dikenal dengan nama Belanda kecil karena bangunan di sana mirip dengan Negeri Kincir Angin.

Letaknya yang dikelilingi kanal-kanal dengan bangunan bernuansa Eropa membuatnya mirip dengan salah satu daerah di Belanda. 

Pusat dari Kota Lama sendiri berada di Taman Sri Gunting yang terletak di tengah kawasan Kota Lama Semarang. Pada masa lalu, taman ini merupakan lapangan yang pernah dijadikan makam bagi warga Eropa. 

Baca Juga: Sejarah Piala AFF, Kejuaran Piala Sepakbola Terbesar se Asean

Pada sekitar Kota Lama juga terdapat banyak bangunan dengan nilai arsitektur yang tinggi seperti Gereja Blenduk, Gedung Marba, dan Gedung Jiwasraya. Pada abad ke-19 dan 20, Semarang dikenal sebagai pusat perdagangannya. 

VOC akhirnya mulai membangun jalan-jalan yang membantu arus perhubungan menuju benteng-benteng. 

Itulah sejarah singkat dari Kota Lama Semarang yang menjadi salah satu destinasi cantik di Ibu Kota Jawa Tengah yang wajib dikunjungi.***

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah