Title tertingi lainya, yang terdapat dalam Babad Tawangalun, mempunyai nilai yang hampir sama seperti di Jawa Tengah. Bagi Sunan (bentuk kepanjangan susuhunan tidak ada) orang rupanya memikirkan tentang kehormatan yang tinggi.
Tentang seorang raja yang mutlak kebebasanya sebagai pusat dari suatu negara.
Pangeran adalah title yang secara umum berlaku di Jawa Tengah; yang umumnya menguasai daerah-daerah maupun sebagai anggota dari keluarga raja.
Baca Juga: Rombongan Mahasiswa Kecelakaan di Kawah Ijen, Satu Meninggal, Lainnya Luka-luka
Arya yang biasanya dipakai dalam hubungan yang tidak lazim dipakai seperti ‘Ki Arya’ hanya terdapat sebagai title dari ketujuh gegedug, para pemimpin dari macan putih di bawah Tawang Alun.
Besar kemungkinanya bahwa, ini untuk sebagian (ditunjukan pada apa yang terlihat tentang blater) dan lepas dari jumlahnya yang ganjil dan yang berangka tradisional tujuh.
Yang cukup bernilai untuk di perhatikan adalah title “MAS” yang tanpa tambahan title lagi, yang sekarang sangat rendah tingkatan title itu di Jawa Tengah.
Di dalam Babad Tawangalun, title mas, yang tanpa tambahan lainya itu diberikan pada anggota dari keluarga yang berkuasa dan juga pada mereka yang mendampingi raja yang terdekat.
Apabila mereka tidak dipanggil Pangeran Tawangalun sendiri dan saudaranya serta saudara perempuanya (dalam bentuk perempuan MAS AYU) memakai title itu.
Sebaliknya, sebutan raden jarang sekali dipakai dan rupanya dimasa lampau dipakai hanya sebagai sebutan dengan arti “yang terhormat” dari pada digunakan sebagai title tetap.