David Harnish menulis lebih lanjut, ’Gandrung Bali tidak lama bertahan di Lombok dan di Bali sendiri hampir punah. Usaha ini bisa dilakukan oleh orang orang Bali sendiri yang berada di Lombok.
Dengan demikian, diduga kuat Gandrung Lombok mulai tercipta sebelum tahun 1930-an.
Baca Juga: Kepala Tertembak, Murid MI di Banyuwangi Meninggal
Di tahun itu, Lombok masih mempertahankan bentuk Tari Gandrung dari Bali yang menampilkan penari pria yang memakai busana gadis remaja.
Dan mulai tahun 1930-an itulah wanita sudah mulai menjadi penari gandrung dan sejak itu menyebar ke seluruh Lombok.
Mulai tahun 1938, tak ada lagi penari Gandrung laki-laki di Lombok.
Lombok hanya sebentar mengenal Gandrung laki-laki yakni pada era Amaq Banun dan tak seperti yang terjadi di banyuwangi.
Di Banyuwangi, dahulu Gandrung masih ditarikan oleh penari laki-laki, di Pulau Bali pun sudah populer.
Baca Juga: Samudra Hapus Lagu Corona, Didoakan Kena Azab dan Mau Dilempar ke Wuhan
Hal ini membuktikan betapa Tari Gandrung yang berasal dari Banyuwangi begitu populer di Bali dan namanya tetap di pertahankan hingga kini.