Suasana Hutan di Banyuwangi, Laporan Dr.F.EPP Tahun 1849

- 5 Maret 2020, 11:10 WIB
Ilustrasi kejadian kebakaran hutan
Ilustrasi kejadian kebakaran hutan /Ylvers/

RINGTIMES – Redaksi tidak banyak mengubah susunan tulisan laporan Dr.F.EPP yang diterjemahkan dari Bahasa Belanda ke Bahasa Indonesia. 

Hutan di Banyuwangi sangat luas, banyak ditumbuhi pohon kayu yang berkualitas, kayu jati untuk bangunan dan kapal, kayu pellet (kayu timoho daun) untuk melapisi senjata dan bermacam-macam jenis kayu lainnya. 

Kayu jati hanya ditemukan di hutan Papak dan Banyuwangi ,tapi tidak dalam jumlah besar, jenisnya dari kayu kurang baik, karena terdapat banyak urat urat kapur. 

Tapi jenis kayu ini menghasilkan kualitas mebel yang bagus, beberapa diantaranya mempunyai serat yang halus dan kayu miri mempunyai warna seputih pelitur yang indah seperti kayu mahoni, tetapi lebih merah tua. 

Kayu pellet warnanya kuning muda dengan garis garis hitam dan noda hitam, disukai sebagai warangka keris dan pegangan berbagai senjata. 

Bupati banyuwangi juga mempunyai keris dengan warangka dari kayu ini.

Baca Juga: Mayat Perempuan Muda Terbungkus Karung Ditemukan di Dalam Hutan 

Dalam mencari jenis kayu pellet ini, masyarakat masih mempercayai tahayul. Memerlukan tirakat dan hari baik untuk menebang pohon ini. Dari luarnya pohon ini tidak bisa dibedakan dengan pohon lainya. 

Di Desa Kali Pakis terdapat pohon Upas ancar dari kulitnya diperas airnya untuk anti racun, cara penggunaan anti racun ini Adalah : Air Pohon Upas di campur dengan Kencur, Banglie (Wortel), Ngampo, Kunir, Merica Bundar, Merica Panjang, Merica Spanyol, Bawang Merah, Bawang Putih dan Jambe. 

Ada lagi tanaman menjalar yang di namakan Cetek (Strychnos tieute) dalam akarnya menghasilkan racun yang lebih keras lagi. 

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x