Kemudian, mayat Sri Tanjung segera diceburkan ke sungai dan seketika air (banyu) sungai yang keruh itu berangsur-angsur menjadi jernih seperti kaca serta menyebarkan bau harum (wangi).
Sontak setelah melihat kejadian yang mengejutkan itu, Patih Sidopekso terhuyung-huyung, jatuh dan ia jadi linglung, tanpa ia sadari, ia menjerit "Banyu..... ... wangi............... . Banyu wangi ... .."
Nama ikonik kota 'Banyuwangi' terlahir dari bukti cinta seorang istri pada suaminya.
Demikian pembahasan mengenai legenda asal usul nama Banyuwangi.***