Sejarah Berdirinya World Surf League (WSL) yang Akan Diselenggarakan di Banyuwangi pada 28 Mei 2022 Mendatang

- 12 Mei 2022, 06:45 WIB
Ilustrasi selancar/ World Surf League yang akan diadakan pada 28 Mei 2022 mendatang di Banyuwangi ternyata telah melalui sejarah tertentu. Simak selengkapnya.
Ilustrasi selancar/ World Surf League yang akan diadakan pada 28 Mei 2022 mendatang di Banyuwangi ternyata telah melalui sejarah tertentu. Simak selengkapnya. /Jeremy Bishop/Unsplash/

RINGTIMES BANYUWANGI – Pada 28 Mei 2022, Kabupaten Banyuwangi akan menjadi tuan rumah untuk acara kejuaraan selancar sedunia, World Surf League (WSL) atau Liga Selancar Dunia.

World Surf League (WSL) atau Liga Selancar Dunia merupakan acara kejuaraan yang memiliki sejarah berdiri sejak tahun 1976 itu.

Sejarah pertama kali didirikannya World Surf League (WSL) yaitu pada tahun 1976 yang merupakan rumah berkompetisi bagi peselancar secara global.

Baca Juga: Cara Menuju Pantai Plengkung, Lokasi World Surf League 2022 yang Tersembunyi Dibalik Alas Purwo

Dilansir dari laman World Surf League, secara sejarah WSL berdiri didedikasikan untuk mengubah dunia melalui kekuatan inspirasional dari para selancar dengan.

Adaanya acara ini akan membuat para peselancar dapat berbagi pengalaman dan penceritaan otentik mereka untuk menginspirasi komunitas global yang sedang berkembang.

Kantor pusat World Surf League (WSL) berada di Santa Monica dan dengan kantor regional di Amerika Utara, Amerika Latin, Asia Pasifik, dan EMEA.

Baca Juga: Pantai Plengkung Banyuwangi, Destinasi Menarik yang Jadi Lokasi World Surf League 2022

World Surf League (WSL) memiliki apresiasi yang mendalam untuk warisan olahraga yang kaya sambil mempromosikan kemajuan, inovasi, dan kinerja di tingkat tertinggi.

Adapun World Surf League (WSL) sendiri terdiri dari Tur dan Acara yang telah menciptakan peselancar terbaik dunia pada setiap tahunnya.

Program yang telah dijalaninya sebanyak lebih dari 180 kontes global diantaranya WSL WaveCo, dimana para peselancar seluruh dunia bertemu dengan berbagai pengalaman.

Selain itu ada juga WSL Studios yang menawarkan kompetisi, gaya hidup, dan konservasi di dalamnya.

Baca Juga: Pantai Plengkung Banyuwangi Tempat Favorit Peselancar Dunia, World Surf League Tour 2022 Tidak Pernah Absen

Adapun sejarah secara berurut sebagai berikut, dilansir dari laman World Surf League pada 11 Mei 2022.

1976 – 1982

Dua peselancar asal Hawaii Randy Rarick dan Fred Hemmings mengatur acara para selancar profesional di seluruh dunia yang pada saat itu masih belum terafiliasi ke dalam tur kejuaraan dunia pertama dengan mengembangkan sistem peringkat internasional dan mendorong para peselancar terbaik dunia itu terlibat.

Organisasi mereka pada saat itu yang bernama International Professional Surfers (IPS) menjadi badan pengatur peselancar profesional dunia.

Baca Juga: Mengenal Pantai Plengkung, Lokasi Ajang World Surf League 2022 di Banyuwangi

Pada saat itu yang memegang juara adalah Peter "PT" Townend (Australia), Shaun Tomson (Afrika Selatan), Wayne "Rabbit" Bartholomew (Australia), Mark "MR" Richards (Australia), Margo Oberg (Amerika Serikat), Lynn Boyer (Hawaii) dan Debbie Beacham ( Amerika Serikat).

1983 – 2014

Mantan peselancar nomor 2 Dunia Ian "Kanga" Cairns mengembangkan konsep International Professional Surfers IPS menjadi Association of Surfing Professionals (ASP).

Perubahan konsep itu memberikan kepemilikan dan kendali bersama atas olahraga selancar baik untuk penyelenggara acara maupun para peselancar yang sedang tur.

Pada pertengahan 1990-an, fokus menjadi Association of Surfing Professionals (ASP) bergeser ke konsep "Dream Tour" yang mendorong penyelenggara acara untuk mengalihkan tempat mereka dari daerah metropolitan yang berpenduduk padat ke lokasi terpencil dengan ombak berkualitas tinggi.

Baca Juga: Jelang Liga Selancar Paling Bergengsi Dunia, Bupati Ipuk Pimpin Rapat di Pantai Plengkung

Dream Tour melahirkan filosofi perusahaan, "peselancar terbaik dunia, ombak terbaik dunia," yang tetap menjadi prinsip panduan organisasi hingga saat ini.

Melalui konsep Dream Tour itu akhirnya melahirkan juara dunia peselancar terkenal seperti:

Tom Carroll (Australia),

Tom Curren (Amerika Serikat),

Kelly Slater (Amerika Serikat),

Andy Irons (Hawaii),

Mick Fanning (Australia),

Gabriel Medina (Brazil),

Baca Juga: Jadwal Surfing di Pantai Plengkung Banyuwangi dalam Ajang World Surf League Championship Tour

Wendy Botha (Afrika Selatan),

Frieda Zamba (Amerika Serikat),

Lisa Andersen (Amerika Serikat),

Layne Beachley (Australia),

Stephanie Gilmore (Australia),

Carissa Moore (Hawaii).

Pada era ini juga merupakan terbukanya pintu masa depan dunia selancar dan mengakui masa lomba selancar yang telah berlalu menjadi terciptanya tour junior dan master.

Baca Juga: Pantai Plengkung G Land Terpilih Jadi Medan World Surf League, Banyuwangi Siap Sukseskan

2015 – Sekarang

World Surf League (WSL) turun tangan untuk membantu mengembangkan ASP menjadi badan terpusat yang lebih kuat.

World Surf League (WSL) mengawasi area produk utama seperti Tur Kejuaraan Dunia pria dan wanita elit, Seri Kualifikasi (QS), Tur Gelombang Besar, Penghargaan Gelombang, Kejuaraan Longboard Dunia dan Kejuaraan Dunia Junior.

Kantor pusatnya berada di Santa Monica, California tapi juga membuka kantor komersial di New York City dan kantor regional di Jepang, Australia, Prancis, Afrika Selatan, Brasil, Hawaii, dan California Selatan.***

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: World Surf League


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x