Dibalik Keberhasilan Penaklukan Konstantinopel dan Sejarah Singkat Hagia Sophia

- 23 Juli 2020, 14:35 WIB
HAGIA Sophia kembali menjadi masjid lagi .* /AFP Photo/Ozan KOSE
HAGIA Sophia kembali menjadi masjid lagi .* /AFP Photo/Ozan KOSE //AFP Photo/Ozan KOSE/

Konstantinopel akhirnya berhasil ditaklukan setelah 57 hari pengepungan. "Dalam buku The Evolution of Sea Power karya Silburn P. A. B."

Baca Juga: Jangan Sampai Salah, Simak Adab dan Cara Berpakaian Laki-laki dalam Islam

Setelah penaklukan konstantinopel Mohammad al-Fatih memindahkan ibukota Utsmani dari Edirne ke Konstantinopel.

Pasca Konstantinopel jatuh, para penduduk kota berbondong-bondong berkumpul di Hagia Sophia, Mohammad al-Fatih memberikan perlindungan kepada semua penduduk dan akhirnya mengubah Hagia Sophia yang semula katedral Ortodoks menjadi masjid.

Hagia Sophia adalah sebuah bangunan besar yang didirikan pada tahun 537 atas perintah kaisar Romawi Timur Yustinianus I, yang digunakan sebagai katedral Ortodoks.

Sejarah pengalihan fungsi Hagia Sophia tidak hanya terjadi sekali. Hagia Sophia sejak awal didirikannya smpai sekarang telah mengalami lima kali alih fungsi.

Baca Juga: Inilah Contoh 5 Ide Usaha Modal kecil yang Menguntungkan dan Laris Manis

  1. Pada tahun 1204-1261 Hagia Sophia dialih fungsikan menjadi katedral Katolik Roma pada saat penaklukan yang dilakukan oleh tentara salib.
  2. Pada tahun 1261-1453 kembali menjadi katedral Ortodoks Yunani.
  3. Pada tahun 1453-1931 dialih fungsikan menjadi masjid kekaisaran pada masa penaklukan Konstantinopel oleh umat Islam.
  4. Pada tahun 1935-2020 dialih fungsikan menjadi museum atas perintah presiden pertama Turki, Mustafa Kemal Attaturk, ketika kesultanan Utsmaniyah berubah menjadi republik.
  5. Pada awal Juli tahun 2020 presiden turki, Recep Tayyip Erdogan menyatakan, Hagia Sophia akan kembali dibuka untuk ibadah umat Muslim.

Baca Juga: Inilah Kenyataan Dibalik Pencairan Gaji Ke-13

Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari pikiran-rakyat.com, keputusan presiden Turki itu menuai kontroversi, beberapa pemimpin umat Kristiani menentang keputusan Turki. Uskup Hilarion yang mengepalai departemen Gereja Ortodoks Rusia menggambarkan sebagai 'pukulan bagi kekristenan global'.

Presiden Turki menolak kecaman seluruh dunia atas keputusan Turki, Menurut presiden, dibukanya Hagia Sophia sebagai masjid dapat menjadi salah satu cara menghilangkan Islamophobia di Turki.***

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah