Tiga Puluh Tahun Perang Teluk I, Sejarah Invasi Irak atas Kuwait

- 2 Agustus 2020, 08:15 WIB
Pasukan koalisi di Irak.
Pasukan koalisi di Irak. //Twitter/@AJEnglish

Jet-jet tempur Irak membombardir target-target di ibukota Kuwait dan pasukan unit husus merebut kementrian pertahanan dan istana pemerintah.

Pemimpin Kuwait telah mengungsi bersama pengawal dan anggota keluarganya sebelum penyerangan itu.

Korban meninggal tidak hanya dari militer, sebanyak 200 rakyat sipil menjadi korban saat ketegangan itu, sementara itu kerusuhan dan aksi penjarahan merebak di berbagai titik.

Baca Juga: Kini Vaksin Virus Corona Asal Rusia Menggemparkan Dunia

Sejumlah negara langsung mengecam invasi Irak, dua di antaranya Amerika Serikat dan Inggris. Sementara Uni Soviet menghentikan kiriman perlengkapan militernya ke Irak.

PBB mendesak Irak untuk angkat kaki dari Kuwait. Tetapi hingga batas waktu yang ditetapkan Irak tak mengindahkannya.

Hingga pada 9 Agustus 1990 Dewan Keamanan PBB mengambil suara 15:0 untuk menyatakan tidak berlakunya aneksasi Irak atas Kuwait, dan meluncurkan pasukan gabungan PBB untuk mengusir Irak dari Kuwait.

Baca Juga: Mengerikan, Selama Belajar Online, Para Siswa Dikejutkan Sosok Gadis Kecil di Belakang Gurunya

Pasukan gabungan dipimpin Amerika Serikat dan didukung Kuwait, Inggris, Arab Saudi, Mesir, dan Perancis diterjunkan dalam Operasi Penyelamatan Gurun selama beberapa bulan. Manuver tersebut mengawali apa yang sejarah catat sebagai Perang Teluk I.

Pada 17 Januari 1991 serangan gelombang kedua dikerahkan dengan nama Operasi Badai Gurun. Operasi ini tercatat sebagai serangan udara dengan durasi terpanjang dalam sejarah pertempuran angkasa.

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x