Tiga Puluh Tahun Perang Teluk I, Sejarah Invasi Irak atas Kuwait

- 2 Agustus 2020, 08:15 WIB
Pasukan koalisi di Irak.
Pasukan koalisi di Irak. //Twitter/@AJEnglish

RINGTIMES BANYUWANGI - Ketegangan antara kedua negara ini dipicu oleh perselisihan tambang minyak, saat itu Irak menuduh Kuwait mencuri minyak dari ladang minyak di Rumanila dan melanggar batas wilayahnya.

Pihak Kuwait membantah tuduhan itu dan mereka mengatakan tuduhan itu sebagai taktik palsu Irak untuk melegitimasi intervensi militer terhadap Kuwait.

Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari berbagai sumber, negara yang mengandalkan hasil minyak itu juga pernah berselisih dengan inti peemasalan yang sama.

Baca Juga: Biografi Frans Kaisiepo, Pejuang Indonesia pada Uang Kertas Rp10000

Pada saat perekonomian Irak sedang mengalami kebangkitan, Kuwait memutuskan untuk menurunkan harga minyak.

Kebijakan tersebut menurunkan pendapatan Irak secara signifikan, Irak kemudian meminta Kuwait untuk membayar miliyaran dolar namun pihak Kuwait menolak.

Hubungan mereka semakin memanas dan akhirnya, pada 2 Agustus 1990, tepat hari ini 30 lalu Irak melancarkan invasi militer terhadap Kuwait.

Lebih dari 100.000 tentara Irak dikerahkan dalam invasi itu, mereka terdiri dari empat devisi elit Pengawal Republik Irak, serta unit pasukan khusus yang diperkuat 700 tank.

Baca Juga: Jangan Gengsi-1: Minta Maaf pada Anak akan Menumbuhkan Sikap Mudah Memaafkan

Para tentara Kuwait tidak bisa berbuat banyak karena mereka kalah jumlah dengan tentara Irak.

Jet-jet tempur Irak membombardir target-target di ibukota Kuwait dan pasukan unit husus merebut kementrian pertahanan dan istana pemerintah.

Pemimpin Kuwait telah mengungsi bersama pengawal dan anggota keluarganya sebelum penyerangan itu.

Korban meninggal tidak hanya dari militer, sebanyak 200 rakyat sipil menjadi korban saat ketegangan itu, sementara itu kerusuhan dan aksi penjarahan merebak di berbagai titik.

Baca Juga: Kini Vaksin Virus Corona Asal Rusia Menggemparkan Dunia

Sejumlah negara langsung mengecam invasi Irak, dua di antaranya Amerika Serikat dan Inggris. Sementara Uni Soviet menghentikan kiriman perlengkapan militernya ke Irak.

PBB mendesak Irak untuk angkat kaki dari Kuwait. Tetapi hingga batas waktu yang ditetapkan Irak tak mengindahkannya.

Hingga pada 9 Agustus 1990 Dewan Keamanan PBB mengambil suara 15:0 untuk menyatakan tidak berlakunya aneksasi Irak atas Kuwait, dan meluncurkan pasukan gabungan PBB untuk mengusir Irak dari Kuwait.

Baca Juga: Mengerikan, Selama Belajar Online, Para Siswa Dikejutkan Sosok Gadis Kecil di Belakang Gurunya

Pasukan gabungan dipimpin Amerika Serikat dan didukung Kuwait, Inggris, Arab Saudi, Mesir, dan Perancis diterjunkan dalam Operasi Penyelamatan Gurun selama beberapa bulan. Manuver tersebut mengawali apa yang sejarah catat sebagai Perang Teluk I.

Pada 17 Januari 1991 serangan gelombang kedua dikerahkan dengan nama Operasi Badai Gurun. Operasi ini tercatat sebagai serangan udara dengan durasi terpanjang dalam sejarah pertempuran angkasa.

Irak awalnya mampu bertahan, namun akhirnya pada 28 Februari 1991 kekuatan militer mereka sudah benar-benar hampir habis, sehingga Irak menyetujui gencatan senjata.***

Editor: Dian Effendi

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x