Hamid Rusdi dan Perjuangannya di Tanah Malang

- 11 Agustus 2020, 09:00 WIB
/

Hamid Rusdi yang sudah bergabung dengan Badan Keamanan Rakyat (sekarang TNI) berada di garda depan untuk memukul mundur tentara Belanda.

Baca Juga: Viral, Kelamaan Bikin Skripsi, Mahasiswa Ini Tak Tahu Dosennya Sudah Pensiun

Setelah berhasil mengusir Belanda dari Indonesia, perjuangannya masih belum berhenti. Pada saat PKI sedang berusaha mengubah Indonesia menjadi negara komunis.

Hamid kembali mengambil komando dan memimpin pasukan untuk memberantas PKI di Donomulyo, Malang Selatan.

Hamid Rusdi yang asli Pagak, daerah tetangga Donomulyo didapuk sebagai pucuk pimpinan, Komandan Komando Operasi untuk mengatasi kekacauan tersebut dan berhasil menumpas PKI yang ada disana.

Hamid Rusdi, menikah pada tahun 1946 dengan Geetrada Josephine Schwarz, isterinya adalah seorang perempuan asal Kecamatan Turen yang lahir dari keluarga Belanda-Jawa. Ia memeluk agama Islam dan mengganti namanya menjadi Siti Fatimah.

Baca Juga: Sekelompok Laskar Serang Keluarga Habib, Ganjar Pranowo: Penegak Hukum Jangan Ragu

Hamid Roesdi gugur sebagai bunga bangsa di usia 38 tahun pada 8 Maret 1949 bersama keempat temannya.

Beliau dan keempat temannya ditembak bersamaan oleh pasukan Belanda di pinggir sungai di Wonokoyo, Kedungkandang. Kemudian, dimakamkan di pemakaman Desa Wonokoyo.

Namun, makamnya dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Suropati, Kota Malang pada akhir tahun 1949.

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x