Penulis petisi juga mengatakan tidak hendak memusuhi Nagita, bahkan berterimakasih artis papan atas itu mau menjadi Duta Pon Papua.
Namun tetap saja menurutnya wanita asli Papua, yang layak menempati posisi tersebut.
“Sehingga kami merasa sebaiknya duta atau ikon PON Papua juga harus berasal dari Papua. Penunjukkan saudari kami Nagita Slavina kami rasa sangat jauh dan tidak merepresentasikan eksistensi perempuan Papua sama sekali. Dan hal ini pada akhirnya dapat mendorong terjadinya Cultural Appropriation,” kata dalam petisi itu.
“Kami yakin ada banyak sekali tokoh perempuan Papua yang mempunyai kapabilitas untuk berdiri sebagai Duta atau pun Ikon PON XX Papua.”
Melalui petisi tersebut, seluruh rakyat Indonesia diminta untuk mendorong panitia pelaksana mempertimbangkan kembali posisi duta atau pun ikon PON XX Papua untuk bisa ditempati oleh Perempuan Papua bersama-sama dengan Kakak Boaz Solossa.*** (Ayu Nur Anjani/Pikiran Rakyat)