Jelang Olimpiade Tokyo 2020, Klaster Covid 19 di Hotel Jepang Meningkat

- 15 Juli 2021, 10:55 WIB
Meningkatnya klaster Covid-19 di sebuah hotel Jepang membuat pemerintah was-was akan pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020.
Meningkatnya klaster Covid-19 di sebuah hotel Jepang membuat pemerintah was-was akan pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020. / REUTERS/Pawel Kopczynski

RINGTIMES BANYUWANGI – Jelang Olimpiade Tokyo 2020, meningkatnya klaster Covid-19 di sebuah hotel Jepang membuat pemerintah Jepang semakin merasa was-was.

Pasalnya, di hotel tersebut terdapat puluhan anggota kontingen Olimpiade Tokyo 2020 dari Brazil yang menginap dan menimbulkan kekhawatiran baru akn terpapar virus Covid-19.

Kekhawatiran tersebut sejalan dengan apa yang sudah dijanjikan oleh para pejabat tinggi di Olimpiade dunia, termasuk Olimpiade Tokyo 2020 sebagai Olimpiade “bersejarah”.

Baca Juga: Jadwal Badminton 24 Juli Babak Penyisihan Grup Olimpiade Tokyo 2020

Setelah sempat tertunda, sudah seminggu ini ada tujuh staf di hotel di kota Hamamatsu di barat daya Tokyo yang dinyatakan positif Covid-19 seperti dikutip dari ANTARA pada 15 Juli 2021.

Namun, kontingen Olimpiade Brazil yang berada di hotel tersebut ada 31 orang namun terpisah dan tidak seruangan dengan tamu yang lain telah dinyatakan negatif dan tidak terinfeksi.

Para pakar medis yang ada disana mengkhawatirkan gelembung" Olimpiade yang diberlakukan oleh pejabat Olimpiade Tokyo 2020 dalam upaya mencegah COVID-19, mungkin tidak sepenuhnya ketat karena pergerakan staf yang melayani Olimpiade bisa menciptakan infeksi.

Baca Juga: Roger Federer, Petenis Swiss yang Mundur dari Olimpiade Tokyo 2020

Dukungan publik di Jepang semakin menghilang untuk Olimpiade Tokyo 2020 karena dikhawatirkan dapat memicu gelombang infeksi meskipun tidak ada penonton yang dibolehkan masuk ke semua venue Olimpiade.

Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach memuji penyelenggara dan masyarakat Jepang yang menggelar Olimpiade di tengah pandemi.

"Ini akan menjadi Olimpiade bersejarah ... untuk cara rakyat Jepang mengatasi begitu banyak tantangan dalam beberapa tahun terakhir, gempa besar di Jepang timur dan kini pandemi virus corona," kata Bach kepada wartawan setelah bertemu Perdana Menteri Yoshihide Suga.

Baca Juga: Paul Casey, Pegolf Inggris yang Akan Prioritaskan Olimpiade Tokyo 2020 untuk Negaranya

Ketika Jepang dinyatakan menang menjadi tuan rumah Olimpiade ini pada 2013, Olimpiade ini diharapkan menjadi perayaan atas pemulihan dari gempa bumi, tsunami dan kecelakaan nuklir mematikan pada 2011.

Ketika ditunda tahun lalu, para pemimpin Jepang berharap Olimpiade menjadi perayaan kemenangan dunia atas virus corona, tetapi perayaan itu tertunda karena banyak negara berjuang melawan gelombang infeksi baru.

Kota tuan rumah Olimpiade, Tokyo, melaporkan 1.149 kasus Covid-19 pada Rabu yang merupakan angka kasus harian tertinggi dalam hampir enam bulan.***

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x