Dua Atlet Cabor Olimpiade Tokyo 2020 Menunda Keberangkatan, Langkah Antisipasi KOI

- 17 Juli 2021, 16:18 WIB
KOI dan Chef de Mission memutuskan menunda keberangkatan dua cabor Olimpiade Tokyo 2020 sebagai langkah antisipasi.
KOI dan Chef de Mission memutuskan menunda keberangkatan dua cabor Olimpiade Tokyo 2020 sebagai langkah antisipasi. /Tangkapan Layar/Twitter/Sport7Trans7/

RINGTIMES BANYUWANGI – Dua atlet cabang olahraga yang rencananya akan berangkat ke Olimpiade Tokyo 2020 harus diundur.

Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan Chef de Mission memutuskan untuk menunda keberangkatan para atlet menuju Olimpiade Tokyo 2020 sebagai langkah antisipasi merebaknya Covid-19.

Pasalnya, KOI menemukan beberapa orang yang terlibat dalam Olimpiade Tokyo 2020 berada dalam kondisi kesehatannya kurang baik.

Baca Juga: Ramalan Mesir vs Spanyol Olimpiade Tokyo 2020 Sepak Bola Putra dari Burung Lovebird

Menurut Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Ferry J Kono, atlet dari dua cabang olahraga yaitu rowing dan dua orang dari angkat besi harus diundur kebarangkatannya.

Awalnya, mereka berencana untuk berangkat malam ini harus diundur menjadi Selasa, 20 Juli 2021.

Nantinya mereka akan berangkat bersama tim Head Quarters yang dikawal oleh tiga Komite Eksekutif Indra Gamulya, Rafiq Hakim Radinal serta Arlan Perkasa Kusuma.

“Penerbangan cabor rowing kami ubah ke Selasa. Begitu juga atlet angkat besi Deni yang nanti berangkat didampingi coach Lukman. Perubahan dilakukan berdasarkan rekomendasi tim dokter karena mereka ada gejala flu,” kata Ferry dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.

Baca Juga: Prediksi Mesir vs Spanyol Olimpiade Tokyo 2020 Sepak Bola Putra, H2H, dan Squad Pemain

“Kami perlu mengantisipasi dengan memisahkan keberangkatan dari rombongan besar demi mementingkan unsur kesehatan dan keselamatan tim Indonesia,” tambah dia dikutip dari ANTARA pada 17Juli 2021.

Ferry memastikan bahwa perubahan jadwal penerbangan tersebut tidak akan memengaruhi keikutsertaan atlet Olimpiade Tokyo 2020 yang lain.

Sesuai jadwal, rowing baru akan bertanding pada 24 Juli, sedangkan Deni tampil pada 25 Juli. Coach Lukman juga bisa mendampingi Eko Yuli Irawan (61kg) yang akan bertanding pada hari yang sama.

Kebijakan karantina tiga hari yang ditetapkan pemerintah Jepang juga dinilai tak akan menjadi masalah bagi atlet karena mereka masih memiliki waktu sampai hari pertandingan tiba.

Baca Juga: Daftar Petenis Top Dunia di Olimpiade Tokyo 2020

Dengan mundurnya jadwal keberangkatan tim rowing dan dua orang dari angkat besi maka rombongan yang terbang malam ini adalah 13 atlet serta 11 pelatih dan ofisial dari lima cabang olahraga, yakni panahan (4 atlet), angkat besi (4), menembak (1), renang (2), dan surfing (1+1 atlet cadangan).

“Untuk atlet di luar karantina kami, yaitu surfing langsung berangkat dari Bali, transit di Bandara Soekarno Hatta untuk bergabung dengan atlet-atlet lain dan bersama-sama berangkat dengan maskapai komersial yang sama dengan rombongan pada 21.55 menuju Tokyo,” kata Ferry.

Rombongan terakhir adalah tim atletik dan Sekjen KOI yang akan bertolak pada 24 Juli.

Seluruh kontingen Indonesia yang berangkat sudah divaksinasi dan menjalani karantina dengan protokol kesehatan yang ketat sesuai aturan TOCOG.

Bahkan, CdM dan KOI juga meningkatkan uji dengan tes swab PCR selama tujuh hari beruntun dengan hasil uji di hari ke-4 dan 30 jam sebelum keberangkatan wajib diserahkan ke pemerintah Jepang sebagai syarat wajib.***

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah