Mengenal Operating Expense atau Biaya Operasional, Kalian Bisa Untung Juga Rugi

27 Juli 2020, 10:00 WIB
Pilih bisnis yang dikuasai /

RINGTIMES BANYUWANGIOperating expense sendiri merupakan biaya operasional yang dikeluarkan suatu bisnis melalui operasi normalnya sehari-hari. Termasuk biaya sewa, peralatan, biaya persediaan, pemasaran, penggajian, asuransi, biaya langkah, serta dana yang dialokasikan untuk penelitian dan pengembangan. 

Salah satu tanggung jawab yang harus dihadapi manajemen yakni, menentukan cara mengurangi biaya operasional tanpa memengaruhi kemampuan perusahaan untuk bersaing dengan para pesaingnya.

Operating expense diperlukan dan tak dapat dihindari untuk sebagian besar bisnis. Beberapa perusahaan berhasil mengurangi biaya operasi untuk mendapatkan keunggulan kompetitif juga meningkatkan pendapatan.

Baca Juga: Krisyanto Vokalis Jamrud Tidak Lolos Jadi Bakal Calon Bupati Pandeglang

Kendati demikian, mengurangi biaya operasi ternyata juga dapat membahayakan integritas dan kualitas operasi. Menemukan keseimbangan yang tepat mungkin sulit, tetapi dapat menghasilkan imbalan yang signifikan.

Internal Revenue Service (IRS) memungkinkan bisnis untuk mengurangi biaya operasi jika bisnis beroperasi untuk mendapatkan keuntungan. Namun, IRS dan sebagian besar prinsip akuntansi membedakan antara biaya operasional dan pengeluaran modal.

Dalam artikel yang dipublikasikan Warta Ekonomi berjudul "Apa Itu Operating Expense?," sebaliknya, biaya non-operasional adalah biaya yang dikeluarkan oleh bisnis yang tidak terkait dengan operasi inti bisnis. Jenis pengeluaran non-operasional yang paling umum adalah depresiasi, amortisasi, biaya bunga atau biaya pinjaman lainnya.

Baca Juga: Corona: Uni Emirate Arab Menginstruksikan Tes PCR Bagi Semua Pendatang Bandara

Akuntan kadang-kadang menghapus pengeluaran non-operasional untuk memeriksa kinerja bisnis, mengabaikan efek pembiayaan dan masalah tidak relevan lainnya.

Sementara itu, laporan laba rugi melacak pendapatan dan pengeluaran perusahaan selama periode tertentu untuk memberikan gambaran profitabilitasnya. Semua biaya ini dapat dianggap sebagai biaya operasi, tetapi ketika menentukan pendapatan operasional menggunakan laporan laba rugi, biaya bunga dan pajak penghasilan tidak termasuk.

Biaya operasional dikategorikan dari dua komponen pembiayaan besar, yaitu:

Baca Juga: Ketegangan Ancaman dari Rusia, China Meningkat, Inggris Perkuat Pertahanan

  1. Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah meski ada peningkatan dalam penjualan dan produktivitas. Biaya ini harus selalu dibayarkan, tanpa memperhatikan aktivitas dan performa perusahaan. Ini termasuk pembayaran sewa, gaji untuk karyawan, non-produksi, hingga asuransi.

  1. Biaya Variabel

Biaya variabel terdiri dari biaya-biaya yang tidak tetap, tergantung pada aktivitas produksi yang dilakukan. Tidak seperti biaya tetap yang tidak berubah dan tidak dapat dipengaruhi oleh biaya lain, biaya variabel akan naik seiring dengan meningkatkan produksi. Jika produksi mengalami penurunan, maka biaya variabel juga ikut turun. Contohnya termasuk bahan baku dan biaya pengiriman.***

 

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler