RINGTIMES BANYUWANGI - Sudah menjadi rahasia umum bahwa mengonsumsi sayur-sayuran dianjurkan untuk meningkatkan kesehatan tubuh. Sayur merupakan sumber serat, vitamin, dan nutrisi lain bagi tubuh.
Tahukah anda bahwa jenis sayur tertentu justru dapat meningkatkan kadar gula darah bagi penderita diabetes?
Ada dua jenis penggolongan sayur menurut jenis patinya. Pertama yaitu sayur berpati, dan kedua yaitu sayur non pati.
Baca Juga: Tanggal Gajian Tiba, Shopee Gajian Sale Punya Promo Spesial buat Kamu!
Sayur berpati mengandung tinggi karbohidrat dan gula sehingga dapat meningkatkan kadar gula darah bagi penderita diabetes. Begitu pun sebaliknya, sayuran non pati memiliki kadar karhohidrat rendah, tetapi juga kaya serat.
Serat dalam sayuran non pati tersebut mampu menurunkan kadar gula darah yang tinggi. Untuk itu bagi penderita diabetes dianjurkan lebih banyak mengonsumsi jenis sayuran non pati.
Apakah tidak boleh memakan jenis sayuran berpati? Boleh, namun harus dalam takaran yang sesuai dan jangan sampai berlebihan. Bahkan, ubi jalar manis memiliki kadar serat yang tinggi, justru dianjurkan dikonsumsi oleh penderita diabetes dalam batas porsi yang sesuai.
Baca Juga: 4 Buah Rendah Gula, Kaya Serat, Bantu Turunkan Gula Darah, Ramah untuk Penderita Diabetes
Untuk mengetahui secara rinci apasaja jenis sayuran yang perlu dibatasi atau dihindari oleh penderita diabetes, berikut Ringtimesbanyuwangi.com lansir dari laman Tasteofhome.com, 5 jenis sayuran terburuk bagi penderita diabetes.
1. Kentang
Kentang tinggi akan indeks glikemik sehingga penderita diabetes untuk tidak mengonsumsinya secara berlebih atau hindari sepenuhnya.
Penelitian menunjukkan kentang yang digoreng dapat meningkatkan kadar patinya. Cukup dengan ukuran kecil penyajian kentang mengandung karbohidrat sebanyak 30 gram dan hanya 4 gram serat.
Baca Juga: Segera Hentikan, 4 Kebiasaan Sepele Ini Bikin Gula Darah Naik, Penderita Diabetes Wajib Tahu
Jika anda masih menginginkan kentang, lebih baik memakan jenis kentang rebus daripada di goreng.
2. Jagung
Terlepas jagung yang masih ada bonggolnya atau jagung kalengan, 1/2 cangkir jagung yang sudah dipisahkan dari bonggolnya mengandung 21 gram karbohidrat dan hanya memiliki 2 gram serat.
Jika anda menyukai makan jagung, lebih baik batasi porsi konsumsinya dalam jumlah penyajian kecil dan kombinasikan dengan protein, serta makanan berserat tinggi.
Baca Juga: 6 Makanan Sumber Karbohidrat Enak dan Sehat Cocok untuk Diabetes, Bantu Turunkan Gula Darah
3. Kacang Polong
Kacang polong adalah pilihan terbaik dibanding sayuran mengandung tinggi pati lainnya. Namun, dalam satu cangkir makanan ini mengandung 20 gram karbohidrat.
Untuk itu konsumsi dengan porsi kecil yaitu sekitar 1/2 cangkir dan jangan tambahkan pada masakan lain misalnya pada sup.
4. Labu Madu
Labu madu atau butternut squash mengandung 16 gram karbohidrat per cangkir dan kurang dari 3 gram serat. Hal ini membuat labu madu lebih baik dihindari, atau benar-benar batasi konsumsinya menjadi porsi kecil.
Baca Juga: Zodiak Dikenal Paling Cerdas, Segera Intip Kecerdasan yang Anda Miliki
5. Jus Sayur
Menjadi hal mengejutkan saat jus sayur masuk ke dalam jenis sayuran terburuk untuk penderita diabetes.
Hal ini disebabkan karena sayuran yang dijus kurang akan komponen yang dapat meregulasi gula darah, yakni serat.
Alangkah lebih baik untuk mengonsumsi jenis sayur segar, karena serat yang masih terjaga dan utuh.
Baca Juga: Cegah Penyakit Asam Urat Kambuh, Lakukan 3 Olahraga Ringan Berikut Ini
Dalam satu cangkir jus sayur mampu mengandung karbohidrat sebanyak 20 gram per cangkir, dan jika anda menambahkan buah sebagai pemanis alami, maka karbohidratnya akan meningkat pesat.
Seperti diulas di atas, semua sayur-sayuran adalah jenis makanan sehat yang sangat diperlukan untuk menutrisi tubuh.
Akan tetapi, penderita diabetes perlu membatasi jumlah porsi konsumsi jenis sayuran yang telah disebutkan, karena jika kebanyakan maka akan berakibat fatal bagi gula darah.
Baca Juga: Waspadai Gula Darah Melonjak, 3 Olahan Buah Ini Harus Dihindari Penderita Diabetes
Tidak perlu menghindari sepenuhnya, hanya batasi konsumsi jika anda didiagnosa dengan penyakit diabetes.***