Efektivitas Obat Peninggi Badan, Simak Bahayanya Menurut Ahli

29 Desember 2021, 21:20 WIB
Obat peninggi badan sering dianggap sebagai obat untuk alternatif tercepat guna meningkatkan tinggi badan. Bagaimana efek sampingnya? /tangkapan layar youtube.com/Ini Kata Dokter/

RINGTIMES BANYUWANGI – Obat peninggi badan seringkali dijual bebas melalui media sosial yang nampak terbukti telah dikonsumsi oleh banyak orang.

Obat peninggi badan dianggap dapat meningkatkan tinggi badan meskipun telah melewati masa pertumbuhan.

Apakah obat peninggi badan tersebut aman dan benar-benar efektif untuk menambah tinggi badan seseorang?

Baca Juga: 4 Cara Mudah Menurunkan Berat Badan yang Wajib Dicoba, Mulailah Makan dengan Perlahan

Menurut para ahli, kenaikan badan seseorang bersifat fluktuatif. Pertumbuhan terjadi sejak seseorang lahir dan bertambah pesat saat memasuki masa remaja.

Bagi laki-laki, pertumbuhan pesat terjadi mulai usia 14 tahun dan berhenti saat memasuki usia 21 tahun.

Sedangkan pada perempuan, pertumbuhan tinggi badan dapat terjadi mulai usia 12 tahun dan berhenti saat usia 18 tahun.

Baca Juga: 7 Tips Menurunkan Berat Badan Tanpa Ribet, Mulailah Makan Semangka

Untuk mendukung pertumbuhan tinggi badan, dapat didukung dengan mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, diantaranya mengandung vitamin D dan kalsium.

Selanjutnya, olahraga dengan rutin terutama pada kegiatan yang melibatkan gerakan aktif pada kaki seperti berlari atau berenang dapat membantu peningkatan tinggi badan.

Selain dua hal di atas, kualitas tidur yang cukup juga dapat mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan.

Tidur membuat hormon pertumbuhan akan meningkat sebanyak lima kali lipat saat malam hari, terutama pada remaja.

Baca Juga: 10 Tips Menurunkan Berat Badan Anti Gagal ala dr Indra Tarigan, Segera Coba

Faktor genetik juga berperan penting dalam pertumbuhan tinggi badan. Sebanyak 80% gen poligenik berpengaruh dalam pertumbuhan.

Para ilmuwan juga membuat perhitungan perkiraaan tinggi badan maksimal seorang anak melalui tinggi badan orang tuanya yang disebut dengan perhitungan tinggi potensi genetik.

Melalui perhitungan tersebut, dinyatakan bahwa tinggi seorang anak dapat lebih pendek atau lebih tinggi kira-kira 8,5 cm dari tinggi orang tuanya.

Baca Juga: 7 Manfaat Strawberry untuk Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Mengontrol Berat Badan

Mengkonsumsi obat peninggi badan atau kalsium dapat membantu pertumbahan tinggi badan jika disertai dengan hal-hal di atas, terutama olahraga.

Namun, ketika berniat untuk membeli obat peninggi badan, pastikan bahwa obat tersebut telah terdaftar di BPOM. Pastikan hal tersebut dengan memeriksanya secara langsung di website resmi BPOM.

Selain itu, mengkonsumsi obat peninggi badan harus sesuai dengan anjuran dokter.

Baca Juga: 7 Kebiasaan Sederhana Bantu Turunkan Berat Badan dengan Cepat Menurut dr Saddam Ismail

Meminum obat peninggi badan tanpa resep dokter dapat menyebabkan kelebihan kalsium dan menimbulkan berbagai penyakit, seperti gagal ginjal.

Hindari untuk membeli obat peninggi badan di pasaran dan tanpa resep dokter karena beberapa obat tersebut dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya.

Nah, sebaiknya, sebelum memutuskan untuk membeli obat peninggi badan, cobalah untuk melakukan olahraga dengan teratur dan mengkonsumsi makanan tinggi kalsium.***

Editor: Shofia Munawaroh

Tags

Terkini

Terpopuler