Waspadai Muntaber pada Anak, Berikut Penyebab dan Gejalanya

2 Juli 2022, 10:15 WIB
Ilustrasi anak sakit/ Mari waspadai penyakit muntaber yang ada pada anak, berikut penyebab dan gejala yang harus diketahui. /PIXABAY

RINGTIMES BANYUWANGI – Penyakit muntaber adalah penyakit pencernaan yang umum terjadi, termasuk pada anak kecil hingga orang dewasa.

Adapun penyakit muntaber ini juga disebut sebagai gastroenteritis yang artinya infeksi pada saluran pencernaan.

Ada juga yang menyebutnya sebagai muntaber pada anak flu perut, walaupun sering kali tidak ada kaitannya dengan penyakit flu atau influenza.

Baca Juga: Alami Flu Perut atau Muntaber, Hindari 5 Jenis Makanan dan Minuman

Muntaber pada anak lazim ditandai dengan muntah dan diare yang sebari disertai kram perut atau demam.

Pada kasus yang sering terjadi kondisi ini bisa menyebabkan kekurangan cairan (dehidrasi)  dan tidak seimbangan zat kimia darah (elektrolit) karena kurangnya cairan tubuh melalui muntah dan tinja yang keluar.

Diperkirakan 1,5 sampai 2,5 juta anak di seluruh dunia meninggal setiap tahunnya karena diare dan dehidrasi yang disebabkan gastroenteritis.

Itulah yang menjadi alasan kenapa muntaber tidak boleh disepelekan dan harus segera mendapat penanganan khusus.

Baca Juga: Kenali Gejala dan Penyebab Ramsay Hunt Syndrome, Penyakit Langka yang Diderita Justin Bieber

Dr. Sarwo menjelaskan Bagaimana cara mengatasi muntaber pada anak dan dewasa dilansir pada 1 juli 2022 dari YouTube Dokter Sarwo.

Penyebab anak muntah dan diare akibat muntaber dapat disebabkan oleh bakteri, infeksi virus atau parasit lainnya.

Di negara maju, wabah muntaber umumnya disebabka karena virus yang mudah menular, seperti norovirus dan rotavirus.

Beberapa jenis bakteri yang bisa menyebabkan muntaber adalah Campylobacter, Salmonella, E.coli dan Clastridioides difficile.

Selain itu, jenis parasit yang memicu penyakit muntaber adalah Giardia intestinalis, Cryptosporidium parvum, dan Entamoeba histolytica.

Baca Juga: 5 Ciri-Ciri Gejala Omicron yang Patut Diwaspadai, Mulai dari Sakit Kepala hingga Batuk

Gejala muntaber terutama pada anak adalah muntah dan diare. Ketika usus besar mengalami infeksi, organ ini tidak bisa menyerap kelebihan air sehingga menimbulkan diare.

Selain anak muntah dan mencret, berikut adalah ciri-ciri muntaber pada anak yang perlu diperhatikan:

-Sakit perut atau kram perut.

-Mengalami kesulitan makan.

-Penurunan berat badan

-Keluar keringat secara berlebihan.

-Keringat dingin.

--Inkontinensia feses atau tidak bisa menahan buang air besar.

-Sakit otot dan persendian yang kaku.

Karena pengidap muntaber mengalami diare berat dan muntah hingga berkali-kali dalam sehari, kondisi dehidrasi bisa terjadi dengan cepat.

Baca Juga: Kenali Gejala dan Penyebab Ramsay Hunt Syndrome, Penyakit Langka yang Diderita Justin Bieber

Bila anak terkena muntaber, waspadai gejala kekurangan cairan (dehidrasi) di bawah ini:

-Merasa sangat haus.

-Urine berwarna gelap dan volumenya sedikit.

-Kulit dan mulut yang kering.

-Pipi dan mata terlihat cekung

-Tidak keluarnya air mata yang saat menangis.

-Kurang fokus dan tak berenergi.

Selain itu, gejala muntaber pada bayi umumnya diindikasi dengan keringnya popok selama kurang lebih dari empat jam.

Berbagai segala jenis gejala muntaber, seperti diare dan muntah pada anak, dapat membuat penderitanya merasa kurang nyaman.

Maka daripada itu, Anda perlu secepatnya membawa buah hati ke dokter bila sudah mengalami sejumlah gejala di atas.

Waspadai tanda-tanda dehidrasi di bawah ini:

-Mulut dan kulit kering.

-Haus terus-menerus.

-Mata yang tampak cekung.

-Menangis tanpa air mata, termasuk tanda-tanda dehidrasi pada anak yang perlu diperhatikan.

Pada bayi, gejala dehidrasi bisa meliputi ubun-ubun yang cekung, kulit yang lambat kembali ketika dicubit, dan popoknya tetap kering selama lebih dari empat jam.

Bila bayi atau anak  mengalami muntaber, secepatnya periksakan keadaannya ke dokter untuk menanggulani komplikasi seperti dehidrasi.***

Editor: Shofia Munawaroh

Tags

Terkini

Terpopuler