Ketahui 4 Penyebab Mengapa Penyakit Jantung Lebih Banyak Mematikan Wanita Muda

16 November 2020, 20:40 WIB
Penyakit jantung banyak menyerang wanita hingga menjadi penyebab kematian pada wanita muda tertinggi. /ESB Professional

RINGTIMES BANYUWANGI - Penyakit jantung adalah penyebab utama kematian di kalangan wanita, namun sangat jarang disadari oleh masyarakat.

Sekitar 50 persen lebih wanita mungkin didiagnosis secara tidak benar setelah serangan jantung. Sebenarnya, penyakit jantung dapat dicegah hingga 80 persen untuk meminimalisir risiko.

Salah satu hal yang menjadikan wanita banyak menjadi korban dari penyakit jantung adalah wanita menunggu lebih dari 30 persen lebih lama daripada pria untuk pergi ke rumah sakit setelah mengalami gejala serangan jantung yang tidak disadari.

Baca Juga: 5 Cara Diet Sehat Alami Tanpa Olahraga, Efektif Turunkan Berat Badan

Menurut American Heart Association, 1 dari 3 wanita akan meninggal karena penyakit jantung dan dan selalu ada peningkatan penyakit jantung pada wanita di bawah usia 55 tahun.

Lalu, mengapa penyakit jantung masih menjadi penyakit dan pembunuh nomor satu di dunia?

Dilansir oleh ringtimesbanyuwangi.com dari laman healthline.com, para ahli mengatakan bahwa penyakit jantung banyak menyerang wanita karena beberapa hal sebagai  berikut:

Baca Juga: Polri Copot 2 Kapolda, Belum Puas Sampai Disitu Hingga Panggil Gubernur DKI Jakarta

1. Kurangnya kesadaran

Kurang dari 60 persen wanita menyadari bahwa penyakit jantung adalah penyebab utama kematian di kalangan wanita.

Menurut beberapa fakta di lapangan, wanita yang mengalami serangan jantung lebih cenderung berpikir bahwa mereka akan segera meninggal karena penyakit jantung dirasa lebih mematikan secara cepat dibandingkan kanker payudara, dan kanker paru-paru.

Sebarnya, ada beberapa upaya pencegahan dari dampak dan risiko penyakit jantung pada semua wanita dengan menjalani pemeriksaan jantung tahunan.

Baca Juga: Penyebab Asam Urat Kambuh Selain Makanan Tinggi Purin yang Harus Diketahui

2. Gejala yang berbeda dari pria

Gejala dan penyakit jantung pada pria dan wanita tampak berbeda. Pria lebih cenderung merasakan gejala dengan ketidaknyamanan dada di tengah dada di bawah tulang dada. Sedangkan wanita akan mengalami tanda-tanda penyakit jantung yang lebih halus.

Tanda-tanda halus yang dialami wanita seperti sesak napas, mual, muntah, kelelahan, sakit punggung, dan berkeringat, hingga merasakan sakit rahang.

Ketika seorang wanita tidak menyadari gejala yang terkait dengan penyakit jantung, maka ia tidak akan bisa ke ruang gawat darurat tepat waktu dan kemungkinan besar akan ada kerusakan pada otot jantung.

Jika hal ini terjadi dan tidak segera mendapatkan terapi yang tepat, maka otot tersebut akan selamanya terluka dan lebih mungkin mengalami gagal jantung atau aritmia atau kejadian berulang.

Untuk itu, sangat perlu pengetahuan mengenai tanda-tanda dan gejala penyakit jantung ini pada wanita untuk meminimalisir risiko paling berbahaya.

Baca Juga: 30 Jenis Mimpi Ini Dipercaya Membawa Keberuntungan, dari Percintaan hingga Pekerjaan

3. Kurangnya studi terhadap wanita

Beberapa penelitian terdahulu sangat mempercayai bahwa penyakit jantung adalah penyakit yahng banyak menyerang kalangan pria dibandingkan wanita.

Padahal, fakta di lapangan berbicara bahwa penyakit jantung menjadi penyebab utama kematian di kalangan wanita. Jumlah wanita yang meninggal karena penyakit jantung juga sebanding dengan data kematian pada laki-laki karena penyakit jantung.

Namun, penelitian lebih berfokus pada pria dibandingkan pada wanita. Baru-baru ini, dalam kurun waktu 15 tahun terakhir, penelitian mengenai penyakit jangung terhadap perempuan mulai disamakan.

Beberapa penelitian kini mulai berfokus pada gejala dan faktor penyakit jantung banyak menyerang wanita.

Baca Juga: Turunkan Kolesterol Jahat dan Gula Darah dengan Konsumsi 8 Buah Segar Berikut

4. Bias bawah sadar

Menurut beberapa pakar, ia menunjukkan bias yang tidak disadari yang dapat berkontribusi pada disparitas gender, meskipun sulit untuk ditunjukkan dan dibicarakan.

Teradapat bias tak terucapkan yang kita tahu terjadi entah itu karena penyakit jantung tidak pernah dianggap sebagai masalah wanita untuk waktu yang lama atau karena wanita tampil berbeda, atau mungkin karena anggapan bahwa jika wanita terlihat baik, dan mengalami masalah.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler