3 Hal yang Harus Diketahui Wanita Sebelum Usia 50 Tentang Gaya Hidup dan Penyakit Jantung

16 November 2020, 20:50 WIB
Penyakit jantung berpotensi pada wanita dengan gajala dan tanda yang jarang disadari. Penyakit jantung menjadi penyakit mematikan nomor satu pada wanita. /Medical News Today

RINGTIMES BANYUWANGI - Sebuah penelitian terbaru menyatakan bahwa gaya hidup modern, yang dipenuhi layar, dan tidak banyak bergerak berdampak pada kesehatan dan meningkatkan risiko penyakit jantung atau kardiovaskular.

Penelitian tersebut menemukan bahwa wanita pascamenopause dengan kelebihan berat badan atau obesitas yang menghabiskan lebih banyak hari mereka dengan duduk memiliki faktor risiko metabolik yang lebih buruk untuk terserang penyakit jantung.

Beberapa orang mungkin belum tahu dan sadar jika penyakit jantung banyak menyerang wanita di usia muda. Kebanyakan orang berpikir bahwa penyakit jantung adalah penyakit pria dan lebih banyak membunuh pria dibandingkan perempuan.

Baca Juga: 5 Jenis Kacang-kacangan Turunkan Kolesterol Jahat dan Kadar Gula Darah

Namun, fakta di lapangan berbicara berbeda bahwa penyakit jantung juga banyak membunuh wanita, bahkan data menunjukkan bahwa penyakit jantung menunjukkan data yang setara terhadap laki-laki dan perempuan.

Dilansir oleh ringtimesbanyuwangi.com dari heathline.com, menunjukkan data dari hasil studi yang menyatakan betapa signifikannya pengaruh duduk terhadap penyakit jantung.

Pertama, duduk dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih besar, bahwa perilaku duduk dari 102 wanita Hispanik dan 416 wanita non-Hispanik. Wanita di kedua kelompok tersebut adalah pascamenopause dan mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

Baca Juga: Profil Joan Mir: Juara MotoGP 2020, dan Perjalanan Singkatnya Menjadi Juara Dunia

Peneliti berfokus pada wanita pascamenopause karena lebih banyak menghabiskan waktu untuk duduk.

Kedua, gejala penyakit jantung pada wanita juga menjadi lebih jelas setelah menopause meskipun risiko setiap orang untuk penyakit kardiovaskular meningkat seiring bertambahnya usia.

Hasilnya, wanita yang menghabiskan lebih banyak hari mereka duduk atau melakukannya dalam sesi yang lebih lama memiliki biomarker yang lebih buruk terkait penyakit jantung. Ini termasuk indeks massa tubuh (BMI), lingkar pinggang, glukosa puasa, resistensi insulin, dan trigliserida.

Baca Juga: 5 Cara Diet Sehat Alami Tanpa Olahraga, Efektif Turunkan Berat Badan

Efeknya lebih terasa pada wanita dengan obesitas dibandingkan wanita yang tidak kelebihan berat badan.

Itu berarti tidak banyak bergerak dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi bahkan pada wanita yang berolahraga secara teratur.

Dokter dan ahli kesehatan menekan risiko penyakit mematikan ini dengan lebih mendorong orang tidak hanya berolahraga lebih banyak, tetapi juga mengurangi duduk.

Penelitian demi penelitian yang dilakukan menghasilkan bahwa wanita dengan kegiatan yang menetap atau terlalu banyak duduk lebih berisiko terserang penyakit jantung.

Para penelitiu juga menemukan bahwa perilaku tidak bergerak yang dilaporkan terkait dengan risiko yang lebih tinggi pada diabetes tipe 2, dengan perbedaan terlihat di antara berbagai kelompok ras dan etnis.

Baca Juga: 30 Jenis Mimpi Ini Dipercaya Membawa Keberuntungan, dari Percintaan hingga Pekerjaan

Namun, penelitian laboratorium telah menemukan bahwa sering mengganggu sesi duduk dapat meningkatkan penanda kesehatan seperti kontrol glukosa dan metabolisme lipid.

Beberapa studi menyarankan Anda untuk bangun dan bergerak setiap 30 menit untuk meningkatkan detak jantung dan mengurangi risiko beragam penyakit berbahaya.

Efek duduk pada metabolisme dan faktor risiko penyakit jantung, aktivitas fisik perlu menjadi bagian dari hidup untuk menghindari risiko dan memberikan tubuh yang sehat.

Ketiga, lebih banyak duduk di siang hari dan lebih lama pada suatu waktu dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih besar pada wanita pascamenopause.***

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler