Dan vaping, merupakan kebiasaan yang semakin populer di kalangan remaja dan dewasa muda belum tentu merupakan alternatif yang sehat.
Menurut data dan fakta studi di lapangan, menunjukkan bahwa nikotin dapat meningkatkan kadar nikotin hemoglobin A1C dalam sampel darah manusia sebanyak 34 persen.
Hemoglobin A1C pada dasarnya adalah jumlah gula yang menempel pada sel darah merah Anda.
Jika terlalu tinggi, berarti gula darah Anda belum terkontrol dengan baik. Jadi, penggunaan nikotin apa pun dapat terus memengaruhi cara tubuh Anda mengontrol gula darah, menempatkan Anda pada risiko lebih besar terkena kondisi seperti diabetes.
Namun perlu diingat bahwa setiap orang berbeda, dan hanya karena Anda melihat kebiasaan buruk Anda dalam daftar ini tidak berarti Anda ditakdirkan untuk menderita penyakit kronis diabetes.
Semua kembali pada gaya hidup dan kebiasaan untuk mengurangi risiko penyakit tertentu.***