Waspadai Diabetes Gestasional, Banyak Menyerang Ibu Hamil

- 14 Februari 2021, 17:45 WIB
Ilustrasi diabetes gestational yang menyerang ibu hamil
Ilustrasi diabetes gestational yang menyerang ibu hamil /Pixabay/ StockSnap//

RINGTIMES BANYUWANGI – Apakah anda pernah mendengar diabetes gestasional? Diabetes satu ini harus diwaspadai oleh banyak ibu hamil.

Menurut Kementrian Kesehatan Indonesia 1 dari 10 wanita menderita diabetes. Diabetes mendapati peringkat ke sembilan penyebab kematian wanita tertinggi di dunia.

Satu dari tujuh kelahiran bayi terinfeksi diabetes gestasional. Frekuensi diabetes gestasional yang tidak terdiagnosis mencapai 10-25 persen.

Diabetes gestasional menjadi masalah kesehatan masyarakat sebab diabetes ini langsung menyerang pada ibu dan bayi.

Baca Juga: Pare Jadi Obat Diabetes dan Efektif Mencegah Kanker Jika Diolah Seperti Ini

Kali ini Ringtimesbanyuwangi.com melansir melalui berbagai sumber mengenai diabetes gestasional yang biasa menyerang kepada ibu hamil.

Diabetes Melitus Gestasional atau yang biasa disebut diabetes gestasional merupakan suatu gangguan toleransi karbohidrat yang terjadi pada ibu hamil dan diketahi pada saat kehamilan.

Diabetes gestasional biasa terjadi pada saat kandungan berusia 24 minggu, namun penderita diabetes gestasional akan kembali normal setelah melahirkan.

Baca Juga: 7 Sayuran Berbahaya bagi Penderita Diabetes, Jangan Dikonsumsi

Menurut American Diabetes Assciation (ADA) tahun 2000 diabetes gestasional terjadi sebanyak 7 persen pada kehamilan.

Ibu yang memiliki riwayat keluarga diabetes melitus memiliki resiko terserang diabetes gestasional sebesar 5,1 persen.

Dampak yang akan terjadi pada ibu penderita diabetes gestasional adalah penambahan berat badan pada ibu, terjadinya preklamsia, eklamsia, bedah caesar, komplikasi kardiovaskuler hingga kematian.

Baca Juga: Makanan Terburuk untuk Diabetes, Penyebab Kadar Gula Darah Naik Seketika

Setelah persalinan terjadi, maka penderita beresiko terserang penyakit diabetes melitus tipe 2, sedangkan pada bayi akan memiliki resiko yang tinggi terkena makrosomia.

Terdapat beberapa faktor resiko pada diabetes gestasional, diantaranya usia saat hamil yang lebih tua, kegemukan, kenaikan berat badan berlebih pada saat hamil, riwayat diabetes pada keluarga atau pada kehamilan sebelumnya.

Atau yang sangat membahayakan adalah riwayat stillbirth atau kematian bayi dalam kandungan, riwayat kelahiran bayi dengan kelainan kongenital, glukosuria, dan melahirkan bayi besar yakni lebih dari 4000 gram.

Baca Juga: Bikin Kadar Gula Darah Melonjak, Penderita Diabetes Harus Hindari Minuman Ini

Gejala dan tanda diabetes gestasional sama dengan diabetes pada umumnya, yakni mudah lelah, gampang haus atau pun lapar, berat badan turun, mual, mata buram, luka susah sembuh, kesemutan, dan juga sering buang air kecil.

Namun sayangnya, diabetes gestational pada wanita hamil sering terjadi tanpa gejala.

Diabetes gestational biasa terjadi pada ibu yang hamil diatas usia 30 tahun, ibu dengan riwayat keluarga diabetes melitus tipe 2, riwayat diabetes gestational pada kehamilan sebelumnya, melahirkan bayi dengan berat lahir lebih dari 4000 gram dan adanya glukosuria.

Baca Juga: 16 Manfaat Buah Ciplukan, Mampu Mengatasi Diabetes hingga Mencegah Kanker

Diabetes gestasional juga bisa disebabkan karena kelainan genetik dengan infusiensi atau berkurangnya insulin, dalam sirkulasi darah, berkurangnya glikogenesis, dan konsenterasi gula darah tinggi.

Diabetes saat kehamilan akan menimbulkan banyak sekali kesulitan seperti memicu perubahn-perubahan metabolik ataupun hormonal, beberapa hormon tertentu akan mengalami peningkatan jumlah.

Diabetes gestasional akan menyebabkan ketidak optimalan fungsi insulin. Namun, jangan khawatir pasalnya diabetes gestational ini dapat dicegah dengan berbagai cara.

Baca Juga: 7 Manfaat Air Rebusan Daun Salam, Terbukti Turunkan Kolesterol dan Diabetes

Diantaranya adalah, penerapan hidup sehat sejak sebelum hamil, pebanyak konsumsi serat seperti buah ataupun sayur.

Pada ibu yang memiliki berat badan berlebih dapat melakukan diet, jaga berat badan selama kehamilan. Dan yang paling penting adalah rutin cek kesehatan dan juga kandungan.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Kemenkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah