Karena jika sampai menampakkan senjata maka sia-sia saja desain siluman KRI Golok TNI AL karena bisa dilacak musuh dengan mudah.
Baca Juga: Puluhan Bom Rusia Tidak Bisa Lunturkan Semangat Ukraina, Simak Kegagalan Pasukan Militer Putin
PT Lundin selaku pembangun KRI Golok menggunakan konstruksi 'sandwich' dengan melapisi badan kapal menggunakan serat karbon komposit (CFRP).
Serat ini lebih ringan namun lebih kuat daripada metal.
Bentuk streamline KRI Golok juga meminimalkan pantulan radar. Sehingga akan sulit dideteksi radar.
Akan tetapi soal combat management systems (CMS) Indonesia masih harus bergantung kepada negara lain.
Kelihatannya KRI ini akan memakai CMS buatan Thales atau Saab Swedia.
Baca Juga: Dengan Dalih Demi Keamanan Eropa, NATO Berencana Tempatkan Militer Permanen di Perbatasan Rusia
Untuk diketahui bersama CMS ialah komponen utama suatu kapal perang yang mengintegrasikan sistem sensor dan sistem persenjataan sehingga dapat mempermudah operator CMS dalam mendeteksi, melokalisasi, mengklasifikasi, tracking, hingga penembakan sasaran secara terintegrasi.*** (Beryl Santoso/ZonaJakarta.com)