Kisruh Polisi dengan Puluhan Ribu Petani India Terjadi Akibat Reformasi Pertanian

26 Januari 2021, 19:45 WIB
Petani India memaksa terobos barikade polisi untuk mentuntu haknya setelah reformasi pertanian dalam Undang-Undang.* /Reuters.com/

RINGTIMES BANYUWANGI – Puluhan ribu massa turun ke jalan hingga memicu bentrok antara petani dengan polisi India pada Selasa, 26 Januari 2021.

Ribuan petani India memprotes reformasi pertanian India yang telah melanggar berikade hingga memasuki kompleks Benteng Merah, komplek berjsejarah di ibu kota New Delhi.

Ribuan massa bertujuan mengibarkan bendera seteleh mereka menyelesaikan bentrok dengan polisi India yang bertugas. Akibat aksi massa yang semakin ricuh, polisi akhirnya polisi terpaksa menembakkan gas air mata pada ribuan petani yang turun ke jalan.

Baca Juga: Gratis Ongkir Rp0 & ShopeePay Deals Rp1 Menanti di Promo Bulanan Shopee SMS!

Baca Juga: Hari ini dalam Sejarah, Hancurnya Pesawat Jet Boeing 707 India Usai Tabrak Puncak Mont Blanc

Para petani India yang turun ke jalan meminta dan menuntut haknya terhadap pemerintah setelah Undang-Undang yang mereka katakana membantu petani justru sebaliknya.

Ribuan pengunjuk rasa menilai jika aturan dalam Undang-Undang tersebut telah merugikan para produsen pangan.

Aksi ricuh dari pengunjuk rasa mengakibatkan satu korban tewas hingga 5 orang polisi mengalami luka-luka, dan 3 petani yang turut dalam aksi tersebut mendapatkan luka cukup serius.

“Dia meninggal setelah traktor yang dia kendarai terbalik saat bentrok terjadi,” ujar seorang saksi mata dalam kejadian tersebut,

Baca Juga: Hari ini dalam Sejarah, Hancurnya Pesawat Jet Boeing 707 India Usai Tabrak Puncak Mont Blanc

Vishu Arora, saksi mata kejadian tersebut juga menambahkan jika korbam mati seketika dalam peristiwa tragis tersebut dalam laporan reuters.com yang dilansir oleh Ringtimesbanyuwangi.com pada 26 Januari 2021.

Beberapa orang pengunjuk rasa bahkan memanjat dinding di Benteng Merah, tempat Modi (Perdana Menteri Pertanian, Narendra Modi) menyampaikan pidato tahunannya.

Gas air mata menyembur di mana-mana, bahkan langit hingga berwarna kelabu hingga pinggiran Ibu Kota New Delhi.

Meski demikian, para pengunjuk rasa terus meminta Modi untuk menerima dan mendengar permintaan para petani terkait dengan jeritan rakyat miskin akibat Undang-Undang yang membunuh petani.

Dari berbagai sudut, para pengunjuk rasa mengepung gedung-gedung pemerintahan. Bahkan, mereka menyita derek dan merobohkan pengahalang jalan dan merobos kawalan polisi.

Baca Juga: 7 Tanggapan Pemerintah Terkait Kisruh Demo Tolak UU Cipta Kerja

Ribuan petani lainnya bahkan membawa traktor di untuk menembus barikade polisi. Aksi ricuh ini bahkan memperlihatkan banyaknya pengunjuk rasa yang berlumuran darah akibat bentrok pengunjuk rasa dengan polisi, menurut beberapa saksi mata.

Sebelumnya puluhan ribu petani telah menerjang dinginnya musim dingin, konvoi dengan traktor berhias bendera India dan bendera serikat pekerja di sepanjang pinggiran kota untuk menuntut hak mereka kepada pemerintah.

Pertanian India yang mempekerjakan sekitar setengah dari populasi India setidaknya berjumlah 1,3 miliar, menimbulkan 150 juta petani pemilik tanah untuk melakukan kerusuhan.***

Editor: Kurnia Sudarwati

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler