Prediksi Covid-19 Akan Berakhir, Perlu Waktu 7 Tahun untuk Kembali Normal

8 Februari 2021, 11:15 WIB
Prediksi Covid-19 Akan Berakhir, Perlu Waktu 7 Tahun untuk Kembali Normal /Pixabay/WiR_Pixs/

RINGTIMES BANYUWANGI – Kapan pandemi Covid-19 akan berakhir? Itulah pertanyaan semua orang dengan harapan akan mendapatkan jawaban yang membahagiaakan.

Namun, berdasarkan kalkulator pelacak vaksin Bloomberg saat ini, diperkirakan Covid-19 akan berakhir dalam waktu tujuh tahun lagi, agar semuanya kembali dengan normal.

Bloomberg telah membangun basis data suntikan Covid-19 terbesar yang diberikan di seluruh dunia, dengan lebih dari 119 juta dosis.

Baca Juga: Gratis Ongkir Rp0 & ShopeePay Deals Rp1 Menanti di Promo Bulanan Shopee SMS!

Pejabat sains AS, Anthony Fauci telah menyarankan 70 persen hingga 85 persen cakupan populasi untuk kembali normal.

Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari laman Timesofindia, Senin 8 Februari 2021, pelacak vaksin Bloomberg menunjukkan bahwa beberapa negara membuat kemajuan yang jauh lebih cepat daripada yang lain, dengan menggunakan vaksin dua dosis sebagai target.

Israel, negara dengan tingkat vaksinasi tertinggi di dunia menuju cakupan 75 persen hanya dalam dua bulan. Sedangkan AS akan berpotensi mencapai kekebalan komunitas paling cepat pada Tahun Baru 2022.

Baca Juga: Prediksi Akhir Covid-19, Bill Gates: Lima Bulan Ke Depan Akan Sangat Suram

Dengan vaksinasi yang terjadi lebih cepat di negara-negara Barat yang lebih kaya daripada negara-negara lain di dunia, maka dibutuhkan waktu tujuh tahun bagi dunia untuk kembali normal dengan kecepatan vaksin saat ini.

Kalkulator Coronavirus Bloomberg memberikan gambaran singkat tentang waktu, yang dirancang untuk mempertimbangkan tingkat vakisinasi saat ini.

Ini menggunakan rata-rata bergulir vaksinasi terbaru, yang berarti bahwa ketika jumlah vaksinasi meningkat, maka waktu yang dibutuhkan untuk mencapai 75 kehidupan normal akan turun atau semakin cepat.

Baca Juga: Covid-19 dapat Musnahkan 30 Juta Orang, Bill Gates: Persiapkan Diri Bak Militer Mau Perang

Perhitungannya pun akan berubah-ubah, terutama di hari-hari awal peluncuran, dan jumlahnya dapat terdistorsi oleh gangguan sementara.

Misalnya, tingkat vaksinasi Kanada turun hingga setengahnya dalam beberapa pekan terakhir, akibat laporan penundaan pengiriman vaksin. Berdasarkan tingkat inkulasi terbaru di Kanada, dibutuhkan lebih dari 10 tahun untuk mencapai cakupan 75 persen kehidupan normal.

Vaksinasi kekebalan melindungi dari Covid-19 dalam beberapa minggu setelah emndapat suntikan.

Baca Juga: WHO Temukan Bukti Penting Covid-19 dari Para Penjual di Pasar Huanan Wuhan

Tetapi, jika hanya sedikit orang dalam komunitas yang divaksinasi, maka virus dapat terus menyebar tanpa terkendali.

Karena semakin banyak orang mendapatkan vaksin, maka sekelompok orang mulai membangun pertahanan kolektif dalam melawan virus, sehingga percikan infeksi akan mulai hilang alih-alih menyebar menjadi wabah.

Vaksin yang tersedia saat ini membutuhkan dua dosis untuk vaksinasi penuh. Perhitungan kami untuk cakupan didasarkan pada dua dosis per orang dalam populasi, tetapi tidak membedakan antara dosis pertama atau dosis kedua yang diberikan.

Baca Juga: AS Klaim Miliki Bukti Baru Bahwa Virus Corona Mungkin Berasal dari Laboratorium China

Vaksin baru oleh Johnson anda Johnson baru-baru ini menunjukkan hasil positif menggunakan dosis tungal dalam uji klinis besar.

Jika disetujui, kami akan menyesuaikan jumlah dosis yang dibutuhkan sebanding dengan pangsa pasarnya di setiap negara. Namun, vaksin tersebut belum diizinkan bagi anak-anak, dan penelitian tersebut sedang dilakukan.

Satu metrik yang tidak diperhitungakn oleh kalkulator Bloomberg adalah tingkat kekebalan alami apa pun yang mungkin dihasilkan dari pemulihan Covid-19.

Ada kemungkinan bahwa tempat-tempat yang terkena dampak parah mungkin memerlukan tingkat vaksinasi yang lebih rendah untuk mencegah meluasnya penularan.

Meskipun ada bukti bahwa orang yang sembuh dari penyakit dapat mempertahankan beberapa tingkat pertahanan alami, namun tidak jelas berapa banyak perlindungan yang ditawarkan atau berapa lama bisa bertahan.

Vaksin ini tetap dianjurkan untuk orang yang telah sembuh dari penyakit.***

Editor: Lilia Sari

Sumber: Times of India

Tags

Terkini

Terpopuler