Uji Klinis, Obat Radang Sendi Bisa Sembuhkan Pasien Covid-19

3 Mei 2020, 11:20 WIB
/

RINGTIMES BANYUWANGI – Peneliti Inggris mengungkap bahwa obat yang umumnya digunakan untuk penderita penyakit rheumatoid arthritis atau peradangan sendi dapat membantu pasien virus corona baru (COVID-19).

Mereka mengatakan, obat tersebut dapat digunakan selama beberapa bulan tanpa memerlukan uji coba.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Mirror, obat untuk radang sendi tersebut memiliki nama tocilizumab dan termasuk ke dalam pengobatan jenis imunoterapi.

Baca Juga: BACA! Kisah Mahasiswi yang Sempat Terjebak Lockdown di Wuhan

Para ahli pun telah melakukan serangkaian penelitian terkait efek obat tocilizumab pada sistem kekebalan tubuh seseorang yang terinfeksi COVID-19.

Ketua British Society for Immunology, dr. Doug Brown mengonfirmasi, jenis obat yang serupa telah membantu banyak pasien COVID-19 di Spanyol.

Dr. Doug menyebut, pengobatan jenis imunoterapi merupakan pilihan yang tepat untuk menyelamatkan pasien COVID-19.

Baca Juga: Istri Pangeran Harry, Meghan Markle Nekat Gunakan Gelar Bangsawan

"Imunoterapi adalah pilihan yang layak dan bisa menyelamatkan nyawa pasien COVID-19," ujarnya kepada media setempat.

Ahli terapi biologis di Institute of Cancer Research London, Profesor Kevin Harrington mengaku setuju dengan pernyataan dr. Doug.

Menurutnya, obat tersebut dapat memberi harapan untuk membantu para pasien selamat dari COVID-19.

Baca Juga: Syahrini Ungkap Hasil Tes Swab COVID-19 Orang-orang di Rumahnya

Seperti kami kutip dari artikel berjudul Peneliti Inggris Sebut Pasien COVID-19 Bisa Sembuh dengan Obat Radang Sendi

"Ada kemungkinan nyata ini bisa menyelamatkan nyawa pasien virus corona, dan memberikan pasien yang seharusnya mati untuk berharap kembali," ungkapnya.

Dirinya berharap, adanya obat tersebut juga bisa mengurangi pasien COVID-19 yang harus menggunakan ventilator.

"Juga, saya berharap orang-orang yang selamat dari virus akan pulih dengan cepat. Dan juga berharap semakin sedikitnya pasien yang membutuhkan ventilator dan perawatan intensif," tuturnya.

Baca Juga: Bakungan Banyuwangi Bagikan Sembako Kepada Warga Terdampak Covid-19

Obat tocilizumab sendiri memiliki tugas untuk menyerang protein kecil pada tubuh atau yang biasa disebut dengan sitokin.

Pasalnya, sitokin terlalu menstimulasi sistem kekebalan tubuh dan dapat menghasilkan efek inflamasi pada orang-orang yang menderita penyakit radang sendi.

Para peneliti meyakini bahwa tocilizumab dapat memberikan peluang lebih besar untuk para pasien yang mempunyai penyakit parah agar dapat sembuh.

Baca Juga: Inilah Momen Haru Pasangan Pengantin Saat Mengadakan Resepsi di tengah Pandemi Corona

Diketahui, para peneliti sudah diberikan izin untuk menggunakan obat tocilizumab pada pasien COVID-19 secara ilegal.

Namun, konsekuensi jika obat tersebut gagal akan menjadi tanggung jawab mereka sendiri.

Menurut para peneliti, tocilizumab dapat dilisensikan secara khusus untuk COVID-19, tetapi memerlukan uji coba tradisional yang memakan banyak waktu.

Baca Juga: Sampai Tutup Bisnis! Begini Fakta Mengenai Pertengkaran Dengan Victoria Beckham

Penelitian untuk obat tocilizumab dilakukan pada saat Amerika Serikat (AS) menggunakan obat anti virus penyakit ebola untuk menyembuhkan pasien COVID-19.

Sementara itu, baru-baru ini sebuah uji klinis menunjukkan bahwa obat tersebut dapat mempersingkat waktu pemulihan bagi orang yang menderita sakit parah.(penulis: Firda Marta Rositasari)

Baca Juga: Benarkah Selama Hidupnya RA Kartini Berhijab?, Berikut Faktanya

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler