Dipaksa Kerja Meski Positif Corona, Dokter di Rusia Jatuh dari Jendela

4 Mei 2020, 17:25 WIB
/

RINGTIMES BANYUWANGI –Sebuah insiden terjadi lagi pada seorang dokter yang terjatuh dari jendela di sebuah rumah sakit Rusia usai mengeluh tentang tekanan pandemi covid-19.

Akibat terjatuh, dokter bernama Alexander Shulepov (37) tersebut mengalami cedera di bagian kepala.

Ia diketahui merupakan salah satu petugas medis yang mengklaim bahwa ia diperintahkan untuk bekerja meskipun telah dinyatakan positif covid-19, pesan tersebut ia sampaikan melalui rekaman video.

Baca Juga: Gugus Tugas: Jangan Lengah!, Meski Pasien COVID-19 Turun 11 Persen

Dr. Alexander Shulepov bersama rekannya dalam video itu juga menyebutkan mengenai kurangnya APD bagi petugas medis di kota Voronezh, Rusia.

Namun, Shulepov justru menarik kembali video pernyataan yang diucapkannya.

Penarikan video dan klaimnya tersebut membuat masyarakat curiga bahwa ia mendapatkan tekanan sehingga terpaksa melakukannya.

Baca Juga: Simak 10 Cara Alami untuk Meningkatkan Daya Ingat Saat #DiRumahAja

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Mirror, saat ini Shulepov tengah berbaring di ranjang rumah sakit di distri Novousmanskaya, Rusia.

Ia mengalami cedera patah tulang tengkorak, akibat terjatuh dari jendela lantai dua.

Sebelumnya, terdapat dua dokter wanita senior di Rusia yang juga mengalami hal serupa dengan terjatuh dari jendela rumah sakit di tengah kabar bahwa mereka telah menantang atasan di RS karena kekurangan PPE untuk pasien covid-19.

Baca Juga: Ingin Tetap Sehat Saat Jalani Puasa?, Berikut 11 Jenis Makanan Sehat

Seperti kami kutip dari artikel berjudul Usai Akui Dipaksa Kerja Meskipun Positif Covid-19, Dokter di Rusia Jatuh dari Jendela RS

Namun, kedua dokter senior tersebut telah meninggal dunia akibat cedera yang dialaminya.

Shulepov dalam video yang direkam oleh rekannya sesama Paramedis, Alexander Kosyakin, pada hari sebelumnya dipanggil oleh pihak kepolisian terkait tuduhan menyebarkan berita palsu setelah mengeluh mengenai kekurangan APD.

Kepala rumah sakit mereka pun mengklaim bahwa tuduhan yang disampaikan oleh Shulepov dan rekannya itu tidak benar.

Baca Juga: Penjualan Mobil di Tiongkok Kembali Tumbuh, Pulih dari Virus Corona

Namun, para petugas medis percaya bahwa Shulepov yang terpapar virus itu telah membuktikan bahwa memang terjadi kekurangan peralatan perlindungan.

"Dokter ambulans Alexander Shulepov ada di sebelah saya, dia baru saja dikonfirmasi Covid-19. Dokter kepala memaksa kita untuk bekerja, apa yang kita lakukan dalam situasi ini?" ujar Kosyakin dalam video yang direkamnya.

"Kami tidak meninggalkan perubahan. Saya dan Alexander telah bekerja bersama selama sebulan. Ini situasinya. Semua orang bilang itu palsu (tapi) ini adalah fakta nyata bagimu," tambahnya.

Baca Juga: TERNYATA Kehilangan Nafsu Makan Salah Satu Gejala Baru COVID-19

Namun, tiga hari kemudian, setelah ia dirawat di rumah sakit, Shulepov merekam sebuah video yang mengklaim bahwa kondisinya telah membaik.

"Aku punya pilek, kalau tidak semuanya baik-baik saja," katanya.

Ia juga menyatakan bahwa dalam video sebelumnya, ia hanya terbawa emosi dan setelah diketahui positif covid-19, Shulepov mengaku telah dikeluarkan dari tugasnya untuk melakukan perawatan.

Baca Juga: Inilah Alasan Dibalik Konflik Kate Middleton Vs Meghan Markle

Namun, hal tersebut menimbulkan dugaan bahwa Shulepov dipaksa untuk merekam pesan saat di rumah sakit.
Hal tersebut juga diduga untuk membersihkan nama dari pemilik rumah sakitnya.

Sedangkan Kepala dokter Rumah Sakit Igor Potanin, di Rusia enggan memberikan komentar terkait kasus yang terjadi.

Dalam kasus lain, dr. Natalya Lebedeva (48), jatuh dari lantai enam rumah sakit Moskow dan meninggal dunia.

Baca Juga: Jelang PSBB 6 Mei Nanti, Ridwan Kamil Berikan Kabar Gembira!

Hal tersebut terjadi, setelah rekannya mengatakan dengan tidak adil ia disalahkan atas penyebaran virus covid-19 di kliniknya di Star City, dekat Moskow, pusat pelatihan untuk kosmonot.

Dr. Nataya juga telah dinyatakan postif covid-19. Kemudian, kasus lain dari dr. Yelena NNepomnyashchaya (47), seorang ibu dua anak yang menderita cedera fatal setelah jatuh dari jendela di rumah sakit Krasnoyarsk.

Rekan kerjanya mengatakan bahwa sebelumnya ia mengeluh mengenai kekurangannya APD bagi dokter dan perawat.(penulis: Firda Marta Rositasari)

Baca Juga: Tenaga Medis Rawan Dehidrasi Saat Gunakan APD Tengah Puasa Ramadhan

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Portal Jember Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler