Akibat Covid-19, Dampak Ekonomi di Thailand Berlangsung 9 Bulan Lagi

5 Mei 2020, 21:45 WIB
/

RINGTIMES BANYUWANGI - Kemungkinan dampak ekonomi dari pandemi Covid-19 di Thailand akan berlangsung selama sembilan bulan lagi.

Hal itu disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Thailand Prayuh Chan-Ocha berdasarkan terganggunya krisis global yang menyeret pariwisata dan aktivitas domestik.

Ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara itu bisa kehilangan lebih dari 1,3 triliun baht atau setara dengan 40 miliar dolar AS.

Baca Juga: Semakin Bertambahnya Angka Kematian, Mafia di Italia Raup Untung Besar

Tak hanya itu, kelompok bisnis negara itu menyebut sebanyak 10 juta pekerjaan diperkirakan akan hilang karena wabah tersebut.

"Kami memperkirakan dampak pada ekonomi berlangsung cukup lama, tidak hanya tiga bulan, tetapi mungkin enam atau sembilan bulan. Kita perlu menyiapkan langkah-langkah untuk mengatasinya," ujar Prayuth yang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

Prayuth mengatakan, ia mungkin akan meminta lebih banyak orang kaya untuk bekerja sama mengatasi kejatuhan ekonomi akibat pandemi, seperti yang ia lakukan dengan 20 orang terkaya di negeri Gajah Putih bulan lalu.

Baca Juga: Seorang Perempuan Ditemukan Tewas di Gang Kecil Dengan Luka di Leher

Seperti kami kutip dari artikel berjudul Terkait Corona, Perdana Menteri Thailand Sebut Dampak Covid-19 Berlangsung 9 Bulan Lagi

Pemerintah telah mempersiapkan langkah-langkah ekonomi bernilai miliaran dolar untuk mengurangi dampak dari virus, termasuk paket terbaru senilai 1,9 triliun baht ($59 miliar) yang telah disetujui pada awal April.

Bank sentral memperkirakan ekonomi Thailand akan mulai menyusut sekitar 5,3 persen tahun ini, hal ini pun akan menjadi kontraksi terburuk sejak mata uang Asia dan krisis utang tahun 1998.

Baca Juga: Mengaku Terlilit Utang, Pria Ini Gadaikan 7 Unit Mobil Temannya

Thailand telah melaporkan sebanyak 2.988 kasus positif dan 54 kematian sejak wabah muncul pada Januari.

Negara yang terkenal dengan sebutan negeri Gajah Putih itu mulai membuka kembali beberapa bisnis pada Minggu, 3 Mei 2020.(penulis: Firda Marta Rositasari)

Baca Juga: Pemeriksaan Rutin Rapid Test Covid-19 di Kabupaten Bekasi Terhambat

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Pikiran Rakyat Cirebon

Tags

Terkini

Terpopuler